Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Fransiska Firlana
JAKARTA. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) fokus menggarap lini usaha infrastruktur untuk memperbaiki kinerja keuangan. Induk usaha Grup Bakrie ini memang punya tiga proyek infrastruktur bernilai lumayan besar yang harus mulai digarap dalam setahun ke depan.
Proyek pertama adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati A yang berkapasitas 2 X 660 megawatt. Proyek yang sudah tertunda bertahun-tahun ini akan dibangun di Cirebon, Jawa Barat.
Bobby Gafur Umar, Presiden Direktur BNBR mengklaim, perusahaan sudah mendapatkan dua mitra strategis untuk bekerjasama menggarap proyek tersebut. "Kami belum bisa sebutkan nama partner tersebut, tapi partner pertama dari Jepang dan kedua dari Eropa," kata Bobby dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (12/12).
Proyek kedua adalah pembangunan pipa gas Kalimantan-Jawa I (Kalija I) yang sepanjang 207 kilometer (km). Proyek ini dikembangkan oleh PT Kalimantan Jawa Gas, yang 80% sahamnya dimiliki PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan BNBR menguasai 20% sisanya.
BNBR juga mesti menggarap proyek tol Cimanggis–Cibitung. "Saat ini, masih dalam pembebasan lahan. Kami perkirakan tahun depan sudah mulai konstruksinya," terang Bobby.
Hingga 30 September 2014, BNBR membukukan laba bersih sebesar Rp 22,56 miliar Pencapaian ini merosot jika dibandingkan laba bersih perseroan di semester I-2014.
Di enam bulan pertama tahun ini, BNBR bisa membukukan laba bersih hingga Rp 123,12 miliar. Artinya, dalam tiga bulan terakhir, laba bersih perseroan terkikis hingga 81,67%.
Namun, jika dibandingkan secara year-on-year (yoy), kondisi ini jauh lebih baik. Pasalnya, per akhir September 2013, induk usaha Grup Bakrie ini mencatatkan rugi bersih hingga Rp 750,28 miliar. Pendapatan perseroan di akhir kuartal III-2014 sebesar Rp 4,74 triliun.
Angka ini meningkat sebesar 61,77% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu dari Rp 2,93 triliun. Sedangkan, secara kuartalan, pendapatan bersih BNBR naik sekitar 28%, yakni dari Rp 3,7 triliun. Peningkatan pendapatan ini bisa mengompensasi membengkaknya beban perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News