kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga emiten ini, SIDO, PALM dan IMPC akan tebar dividen, mana yang paling menarik?


Minggu, 25 Oktober 2020 / 17:15 WIB
Tiga emiten ini, SIDO, PALM dan IMPC akan tebar dividen, mana yang paling menarik?
ILUSTRASI. Tiga emiten ini, SIDO, PALM dan IMPC akan tebar dividen, mana yang paling menarik?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bulan depan, akan ada tiga emiten yang membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Ketiga emiten tersebut adalah PT Provident Agro Tbk (PALM), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (SIDO), dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).

SIDO bakal membagikan dividen interim tahun buku 2020 sebesar Rp 12,5 per saham dengan  estimasi yield dividend di kisaran 1,5%. IMPC akan membagikan dividen interim untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020, sebesar Rp 10 per saham atau dengan  estimasi yield dividend sebesar 0,78%.

Sementara PALM bakal membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 33 per saham dengan estimasi dividend yield sebesar 10,64%.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, berdasarkan besaran yield saat ini, dividen yang ditawarkan  PALM jauh lebih menarik dibandingkan SIDO dan IMPC.

Adapun Okie menilai, salah satu kriteria yield yang menarik adalah besarannya yang lebih tinggi dari bunga deposito.

Selain yield yang lebih tinggi dari bunga deposito, pelaku pasar juga perlu mempertimbangkan likuiditas serta tanggal penting dalam pembagian dividen tersebut.

“Hal ini tujuannya untuk meminimalisir risiko akibat fluktuasi dan juga perhitungan,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Minggu (25/10).

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai  yield dividen yang ditawarkan PALM paling menarik karena yield-nya sampai 10%.

Terlebih, dengan aturan auto rejection bawah (ARB) yang masih di level 7%, dinilai bisa menyelamatkan investor dari adanya dividend trap.

“Apalagi saat ini ARB dibatasi 7%. Jadi investor  masih bisa untung 3% kalaupun sahamnya turun, dengan catatan investor bisa keluar (dari saham itu),” terang Sukarno, Minggu (25/10).

Dus, untuk investor dengan strategi jangka panjang, besaran dividen yield yang berada di atas bunga deposito dinilai sudah menarik.

Akan tetapi, bagi investor dengan horizon waktu jangak pendek, khususnya untuk tipikal trader, Sukarno mengatakan tidak ada patokan khusus untuk menilai suatu yield dividend yang menarik. Hal ini karena investor harus memperhitungkan potensi penurunan harga ketika ex date tiba.

Terkait keputusan emiten-emiten ini membagikan dividen di tengah pandemi, Sukarno menilai biasanya pembagian dividen diambil dari laba tahun sebelummya. Sehingga, seharusnya  keputusan besaran dividen sudah dialokasikan terlebih dulu oleh emiten.

Sementara Okie menilai pembagian dividen umumnya sudah mendapat persetujuan pemegang saham. “Jadi kami yakin manajemen sudah melihat dan menghitung baik serta buruknya.,” sambung Okie.

Meski yield dividend yang ditawarkan SIDO tergolong mini, Okie menilai secara jangka panjang, saham  SIDO lebih menarik dari PALM maupun IMPC. Hal ini karena SIDO yang bergerak di sektor farmasi dimana permintaan suplemen dan farmasi akan meningkat ketika musim pagebluk.

Namun, untuk saat ini Pilarmas Investindo Sekuritas lebih merekomendasikan hold saham SIDO  dengan target harga Rp 870. Pada perdagangan Jumat (23/10), saham SIDO ditutup melemah 0,63% ke level Rp 790.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×