Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyepakati untuk tidak membagikan dividen dari laba yang dikantongi sepanjang tahun 2019.
ERAA akan menggunakan seluruh laba tahun lalu sebagai laba ditahan. "Memberikan ruang cashflow untuk bisa melanjutkan usaha," jelas CEO Erajaya Group Hasan Aula dalam publik yang diselenggarakan secara daring, Selasa (16/6).
Tahun lalu, ERAA membagikan dividen hingga Rp 159,5 miliar dari laba tahun 2018. Setiap saham menerima dividen hingga Rp 50. Dividend payout ratio ERAA waktu itu mencapai 18,8%.
Baca Juga: Memperbesar pasar, iBox jual produk Apple di Shopee, ada diskon saat grand opening
Keputusan ERAA tidak membagikan dividen mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini yang tidak pasti akibat pandemi Covid-19. Dalam keterbukaan informasi, ERAA menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada penghentian sebagian operasional.
Sebagian besar toko ritel di mal yang dimiliki ERAA terpaksa berhenti beroperasi sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh pemerintah di beberapa wilayah. Adapun dampak tersebut diperkirakan masih akan dirasakan hingga tiga bulan ke depan.
Menyiasati hal ini, ERAA meningkatkan strategi pemasaran atau promosi online secara agresif dan juga menyediakan layanan antar langsung kepada konsumen. "Penghematan operational expense di segala sektor untuk menjaga agar perusahaan bisa bertahan dengan turunnya penjualan akibat covid yang bisa berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, dan juga melakukan new normal strategi ke depan," ungkap ERAA dalam keterbukaan informasi, Senin (15/6).
Baca Juga: Erajaya (ERAA) harap penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat bisa tahan lama
Sekadar informasi, Erajaya mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 295,07 miliar pada tahun lalu. Laba bersih ERAA ini merosot 65,29% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 850,09 miliar. Pendapatan emiten ritel ini juga tertekan menjadi Rp 32,94 triliun dari tahun 2018 yang mencapai Rp 34,74 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News