kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Greenback digdaya atas yen


Senin, 11 Juli 2016 / 18:36 WIB
The Greenback digdaya atas yen


Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dollar AS melesat tajam terhadap yen di perdagangan hari ini. Pemicunya datang dari sajian data tenaga kerja yang mengkilap dan sentimen pasar global yang menekan yen.

Mengutip Bloomberg, Senin (11/7) pukul 16.35 WIB pasangan USD/JPY terbang 1,74% ke level 102,29 dibanding hari sebelumnya.

Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures menjelaskan penguatan USD datang dari membaiknya sajian data ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu. Terutama karena angka tenaga kerja non pertanian yang melesat tajam dari 11.000 di bulan Mei 2016 menjadi 287.000 di Juni 2016. Ini merupakan raihan terbaik sepanjang tahun 2016.

“Meski tidak serta merta menumbuhkan kembali harapan kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat tapi paling tidak berhasil mengangkat USD jangka pendek,” tutur Nizar. Selain memang kini pasar juga sedang menanti beberapa testimoni pejabat The Fed menyoroti pertemuan FOMC akhir bulan nanti.

Sementara di sisi lain, membaiknya sektor tenaga kerja AS sedikit menghapus kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi global saat ini. Setelah pasar cemas dengan keadaan pasca Brexit, data tenaga kerja AS dilihat sebagai sinyal positif bagi kondisi pasar internasional.

“Efeknya terjadi risk appetite, pasar sesaat masuk ke saham dan meninggalkan safe haven seperti yen,” jelas Nizar. Hal ini pula yang kemudian menyebabkan yen tergores. Belum lagi kemenangan partai berkuasa yang mengusung Perdana Menteri Shinzo Abe, pasar meyakini Jepang akan segera melakukan pelonggaran stimulus fiskal melalui anggaran tambahan sebesar ¥ 5 triliun.

Ini menyebabkan optimisme pasar semakin tinggi terhadap perbaikan keadaan ekonomi global.

“Walau tren USD/JPY jangka panjang tetap bearish mengingat redupnya peluang The Fed menaikkan suku bunga,” ujar Nizar. Selain memang sajian data fundamental ekonomi Jepang belum ada yang cukup baik untuk menopang pergerakan.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×