Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Posisi dollar AS melemah untuk kali pertama dalam tiga hari terakhir di New York tadi malam (31/7). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 17.00 waktu setempat, Bloomberg US Dollar Index turun 0,1% menjadi 1.025,74. Di sepanjang Juli, pelemahan dollar AS mencapai 1,4%.
Sementara itu, jika berhadapan dengan euro, dollar AS melemah 0,3% menjadi US$ 1.3302 per euro. Si hijau juga melemah 0,2% menjadi 97,88 yen setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi 98,59.
Jika dikalkulasikan, di sepanjang bulan Juli, euro sudah perkasa sebanyak 2,2%. Sedangkan yen terapresiasi 1,3% pada periode yang sama.
Dollar melemah setelah the Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan kebijakan stimulus senilai US$ 85 miliar per bulan. Bank sentral AS itu beralasan, tingkat inflasi yang masih berada di bawah 2% dapat memukul perekonomian.
"The Fed menggarisbawahi, jika tingkat inflasi masih di bawah level yang diantisipasi bank sentral, hal itu memiliki risiko bagi perekonomian AS," jelas Brian Kim, currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc's RBS Securities unit di Stamford, Connecticut.
Sementara itu, dollar Selandia Baru menorehkan penguatan terbesar dengan menguat 3,2%. Sedangkan di posisi dua ada krone Norwegia dengan penguatan 3%. Sedangkan real Brazil merupakan mata uang dengan performa terburuk dengan pelemahan 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News