kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TGKA dan AUTO akan membagi dividen


Rabu, 16 April 2014 / 06:03 WIB
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Rabu 23 November 2022, Simak Sebelum Tukar Valas. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Dityasa H Forddanta, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Musim bagi dividen masih belum usai. Yang terbaru, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) telah mengalokasikan 51,80% dari laba bersih 2013 untuk dividen.

Tahun lalu laba bersih TGKA tercatat Rp 129,75 miliar, naik dari Rp 112,41 miliar di 2012. Ini artinya TGKA akan membagi dividen sebanyak Rp 69,34 miliar.

Adapun, nilai dividen tunai per saham sebesar Rp 75,5 per saham. "Dividen akan diberikan pada 30 Mei 2014," ujar Budi Purnawanto, Direktur Independen TGKA. Nilai dividen per saham TGKA ini naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 73 per saham.

Kemarin, harga TGKA sebesar Rp 2.600 per saham. Berarti imbal hasil dividen TGKA sekitar 2,9%.

Di kuartal I-2014, kinerja TGKA masih bertumbuh. TGKA membukukan penjualan bersih Rp 2,16 triliun atau naik 18,03% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih juga tumbuh 10,68% menjadi Rp 34,3 miliar.

Selain TGKA, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga akan membagi dividen, senilai Rp 83,5 per saham. Sedangkan, total dividen yang akan AUTO bagikan mencapai Rp 402,45 miliar, sehingga pay out ratio dividen AUTO mencapai 40% dari laba bersih AUTO tahun lalu, Rp 1,01 triliun.

Dividen ini sebelumnya telah dibagikan sebagai dividen interim pada 23 Oktober 2013 lalu sebesar Rp 22 per saham. Sisanya, sebesar Rp 296,41 miliar atau setara Rp 61,5 per saham akan dibagikan sebagai dividen final pada 11 Juni. Recording date atas dividen ini 26 Mei.

Jika menengok harga AUTO, kemarin, yang di level Rp 3.970 per saham, maka yield dividen AUTO sekitar 2,1%.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dan William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menilai, dividen TGKA cukup menarik. Apalagi, secara fundamental bisnis TGKA, menurut Reza, cukup prospektif lantaran bidang perdagangan terus bertumbuh.

Sedangkan, bisnis AUTO lebih tergantung pada induk usahanya yakni PT Astra International Tbk. Padahal saat ini penjualan kendaraan sedang melambat. "Margin laba pun AUTO pun akan lebih mini," kata Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×