kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tesla akan bangun pabrik di India, bagaimana arah saham ANTM dan INCO ke depan?


Kamis, 18 Februari 2021 / 18:08 WIB
Tesla akan bangun pabrik di India, bagaimana arah saham ANTM dan INCO ke depan?
ILUSTRASI. Karyawan memegang kacamata miliknya saat mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mobil listrik Amerika Serikat (AS) Tesla Inc bersiap untuk mendirikan unit manufaktur mobil listrik di negara bagian Karnataka, India. Sebelumnya, Tesla dikabarkan akan membenamkan modalnya di Indonesia, bahkan sempat mengangkat harga saham beberapa emiten yang terkait dengan industri ini, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Alhasil, kabar Tesla yang akan mendirikan pabrik di India juga turut mempengaruhi prospek harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sebelumnya, saham ANTM memang sempat terangkat oleh sentimen rencana investasi Tesla di Indonesia. Pada tutup perdagangan Kamis (18/2) saham ANTM menguat 1,09% ke harga Rp 2.780 per saham, setelah sebelumnya melemah ke Rp 2.740 pada penutupan sesi pertama. Adapun pada perdagangan Rabu (17/2) saham ANTM amblas ke 4,18%.

Sementara itu, saham INCO pada penutupan perdagangan Kamis (18/2) naik 2,06% ke harga Rp 6.200 per saham. Pada perdagangan Rabu (17/2) saham INCO melemah 2,41% ke harga Rp 6,075 per saham.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, berita terkait rencana Tesla mendirikan pabrik di India memberikan sentimen negatif bagi saham nikel seperti ANTM dan INCO. 

Baca Juga: Setelah China, Tesla pilih India tempat produksi di luar AS

Mengingat, sebelumnya harga saham ANTM dan INCO naik lantaran Tesla digadang-gadang ingin membuat pabrik di Indonesia dan berkerjasama dengan ANTM.

Akan tetapi, Chris melanjutkan, penurunan saham karena berita tersebut tak begitu signifikan. Menurutnya, kabar itu cenderung tidak terlalu membuat panik harga sahamnya karena investor retail masih cenderung shock pada saat penurunan dari pertengahan Januari hingga akhir Januari silam.

“Retail cenderung menahan diri untuk belum kembali masuk ke ANTM. Jadi memang karena berita yang keluar cenderung negatif dan tidak memicu kepanikan dari ritel, sehingga pergerakannya cenderung dapat berbeda dari sentimennya,” kata Chris, Kamis (18/2).

Secara umum, ia melihat sentimen positif untuk emiten penambang nikel seperti ANTM dan INCO berasal dari pergerakan harga nikel yang cenderung menguat. Dimana permintaan dari nikel terlihat meningkat, di lain sisi ANTM juga sudah bekerjasama dengan LG Chem.

Dengan demikian, kinerja pendapatan ANTM masih dapat terkerek terlepas dari Tesla akan membangun pabrik di Indonesia atau tidaknya. Chris menilai, secara teknikal saham ANTM masih menarik karena berada pada area uptrend dan hari ini masih dapat menguat setelah menyentuh support area di MA20.

“Secara fundamental terlihat kenaikan harga yang sudah cukup signifikan tetapi secara kinerja masih belum tergambarkan di laporan keuangannya,” tambah Chris.

Ia menyarankan pelaku pasar untuk buy saham ANTM, investor dapat batasi kerugian jika di bawah Rp 2.600 dengan target di area Rp 3.190. 

Chris juga memberikan rekomendasi buy untuk saham INCO, pelaku pasar dapat batasi kerugian jika berada di bawah Rp 5.800 dengan target di area Rp 7.000.

Selanjutnya: Harga saham ANTM (Aneka Tambang) anjlok 4,18%, cek PER dan PBV terbaru (17/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×