Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Hardware Tbk mengawali tahun 2019 dengan cukup baik setelah membukukan penjualan yang positif di tahun lalu dengan pertumbuhan 20,6% year on year (yoy). Angin segar sudah terasa pada awal tahun. Penjualan ACES di bulan Januari lalu mencapai Rp 640,9 miliar atau naik 23,3% yoy dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.
ACES juga mencatat pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) sebesar 10,8% di bulan lalu. Di Januari 2017, SSSG ACES mentok di level 10,1%. Kawasan luar pulau Jawa kembali menjadi kontributor terbesar terhadap SSSG yang diperoleh ACES dengan porsi sebesar 12,9%.
Analis Ciptadana Sekuritas, Robert Sebastian dalam risetnya 4 April 2019 menilai secara keseluruhan kontribusi terbaik berasal dari penjualan segmen gaya hidup yang tumbuh 25,3% yoy atau sekitar Rp 2,3 triliun. Sementara segmen perbaikan rumah hanya tumbuh 17,6% yoy menjadi Rp 3,9 triliun.
Terbukti, Bank Indonesia (BI) telah merilis data penjualan riil bulan Februari dan dalam kategori perlengkapan rumah tangga lainnya hanya tumbuh 6,2% yoy. Semakin lemah banding Januari yakni tumbuh 8,2%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya melihat tren ini akan berlanjut pada 2019 dan seterusnya, karena ACES dapat mengalokasikan lebih banyak ruang untuk produk gaya hidup dan memperkenalkan lebih banyak produk baru untuk meningkatkan penjualan. “Karena budaya orang Indonesia lebih mementingkan gaya hidup,” kata Christine kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4).
ACES berencana membuka 32 toko, lebih banyak daripada tahun lalu yakni 15 toko. Hal ini guna mempersiapkan penjualan akhir tahun yang akrab dengan promo boom sale. “ACES perlu mempertahankan atau bahkan meningkatkan potongan harga untuk daya saing melawan kompetitor,” kata Analis BNI Sekuritas, William Siregar.
Meski sebentar lagi memasuki momentum Ramadan dan Idul Fitri, tetapi Christine menilai momen ini tidak akan memberikan stimulus banyak. Sebab penjualan ACES lebih mantap ketika akhir tahun dan tahun baru.
Kata Chirstine tahun ini jika sektor properti tumbuh maka ACES secara tidak langsung akan mendapatkan efek dominonya. Nah, prospek sektor properti diramal akan bagus apalagi setelah hasil quick count pemilihan presiden dimenangkan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin yang kemungkinan masih akan fokus ke sektor ini.
Christine meramal penjualan ACES sampai dengan akhir tahun ini mampu tumbuh 20% atau sekitar Rp 8,688 triliun dibanding tahun lalu Rp 7,240 triliun. Begitu pula dengan laba laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk optimistis mencapai Rp 1,157 triliun naik 20% dibanding periode sama tahun lalu yakni Rp 964,55 miliar.
Sementara, William memprediksi tahun ini penjualan SSSG akan menjadi batu sandungan kinerja ACES. Ia memprediksi SSSG tahun 2019 sekitar 5%-6% atau turun dibanding tahun lalu sebesar 13,5%. Karena masih ada risiko kanibalisasi toko, dan penjualan properti yang lebih lambat.
Untuk itu, William merekomendasikan sell dengan target harga Rp 1.700 sampai akhir tahun.
Sementara Christine merekomendasikan trading buy untuk saham ACES dengan target harga Rp 2.000 sampai dengan akhir tahun. Sedangkan Robert menyarankan buy di target harga Rp 1.950 sampai dengan akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News