kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus Naik, Harga Minyak WTI Sentuh US$114,33 Per Barel Pagi Ini


Selasa, 22 Maret 2022 / 08:28 WIB
Terus Naik, Harga Minyak WTI Sentuh US$114,33 Per Barel Pagi Ini


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak memperpanjang kenaikan pada Selasa (22/3) pagi di tengah berita bahwa beberapa anggota Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap minyak Rusia. Ditambah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi membuat pasar gelisah.

Melansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka bulan depan naik US$2,21 atau 1,97% menjadi US$114,33 per barel di NYMEX. Harga minyak Brent berjangka naik US$2,51 atau 2,26% menjadi US$118,23 per barel di Intercontinental Exchange pada 0014 GMT.

Kedua kontrak ditutup naik lebih dari 7% pada hari Senin (21/3) karena potensi gangguan pasokan lebih membebani pasar.

Para menteri luar negeri Uni Eropa terpecah mengenai apakah akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam memberikan sanksi terhadap minyak Rusia, dengan beberapa negara termasuk Jerman berpendapat bahwa blok tersebut terlalu bergantung pada bahan bakar fosil Rusia.

Baca Juga: Minyak Mentah Naik Lebih 7%, Uni Eropa Mempertimbangkan Larangan Minyak Rusia

"Larangan yang diusulkan masih jauh dari menjadi kebijakan karena sejumlah besar negara Uni Eropa menentang larangan tersebut," tulis analis Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan.

"Tetap saja, fakta bahwa larangan tersebut sedang dibahas adalah perubahan yang signifikan," tambah catatan itu.

Pada saat yang sama, Arab Saudi telah memperingatkan tidak akan bertanggung jawab atas gangguan pasokan minyak global menyusul serangan terhadap fasilitas minyaknya oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Komentar itu muncul setelah kelompok itu menembakkan rudal dan drone ke fasilitas minyak Saudi selama akhir pekan, menyebabkan penurunan sementara dalam produksi kilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×