Reporter: Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Posisi kurs rupiah masih terjepit. Di pasar spot, pasangan USD/IDR memang melemah 0,29% ke 11.411. Tapi berdasar kurs tengah Bank Indonesia, justru dollar AS naik 1% dan menembus 11.093.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, penguatan rupiah di pasar spot itu hanya faktor teknikal semata. Sebab, rupiah masih mendapatkan tekanan dari memburuknya neraca perdagangan Indonesia yang defisit US$ 2,3 miliar pada Juli 2013 lalu.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menambahkan, tanda-tanda membaiknya kondisi ekonomi China dan Eropa akan membantu Indonesia keluar dari tekanan defisit neraca perdagangan.
Namun, membaiknya sejumlah data ekonomi Amerika yang meningkatkan spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan benar- benar mengurangi stimulus moneter, juga turut menekan rupiah.
Albertus memperkirakan, hari ini, kurs rupiah akan kembali melemah di 11.300- 11.635.
Sementara itu, Rully memprediksi, nilai tukar rupiah akan melemah di 11.200-11.400, hari ini. Memburuknya neraca perdagangan Indonesia masih akan menjadi sentimen negatif ke pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News