kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Tertekan beban royalti, UNVR berhemat


Jumat, 03 Mei 2013 / 06:00 WIB
Tertekan beban royalti, UNVR berhemat
ILUSTRASI. Seorang petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/7/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan mengetatkan beban keuangan dengan melakukan efisiensi, sehingga margin pendapatan bisa lebih besar. Pasalnya, tahun ini UNVR sudah mulai merasakan beban kenaikan royalti yang diminta oleh sang induk.

Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR menjelaskan, pihaknya berharap bisa menekan beban biaya supply chain cost (rantai distribusi) sebesar 5% demi mengimbangi beban biaya dari kenaikan royalti. Sepanjang kuartal I-2013, UNVR membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun, naik 23% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan juga naik 14,7% menjadi Rp 7,6 triliun.

Di tiga bulan pertama 2013 UNVR sudah menaikkan harga jual produk sekitar 5%-6%. Sancoyo mengatakan, kenaikan harga jual produk tersebut adalah strategi untuk stabilisasi keuangan lantaran beban tenaga kerja dan biaya bahan baku yang terus melonjak. "Kenaikan harga jual produk bukan kompensasi dari royalti. Harga ini strategic pricing saja," ujarnya, Kamis (2/5).

Tak tertutup kemungkinan di tahun ini UNVR kembali mengerek harga jual seiring naiknya beban inflasi akibat rencana kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pada laporan keuangan UNVR kuartal I-2013 tertera, beban jasa dan royalti naik 57,89% menjadi Rp 334,02 miliar dari sebelumnya Rp 217,88 miliar. Dari jumlah tersebut, royalti yang diserahkan UNVR ke Unilever N.V tercatat sebanyak Rp 127,42 miliar, atau naik 2,3% year on year (yoy).

Asal tahu saja, pada Desember 2012, UNVR menandatangani pernjanjian royalti. Dalam perjanjian lisensi merek itu, UNVR menyepakati nilai royalti disesuaikan secara bertahap menjadi 1% pada tahun 2013. Royalti untuk lisensi teknologi juga naik menjadi 1% di tahun yang sama. Belum lagi royalti lisensi layanan sebesar 3% dari total penjualan. "Namun untuk royalti lisensi merek, dari 43 merek yang ada, sebagian merupakan merek dari Unilever Indonesia sendiri, jadi tidak kena beban," imbuh Sancoyo.

Tahun ini, UNVR hanya menggelontorkan belanja modal Rp 1 triliun, lebih rendah dari  rata-rata tiga tahun terakhir sebesar Rp 1,4 triliun per tahun. Kemarin, harga UNVR turun 1,75% ke Rp 25.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×