kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tertarik untuk melirik saham-saham bank kecil? Simak saran analis berikut


Selasa, 09 Maret 2021 / 11:00 WIB
Tertarik untuk melirik saham-saham bank kecil? Simak saran analis berikut
ILUSTRASI. Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar menilai, kenaikan harga saham-saham bank kecil yang terjadi belakangan ini memang merupakan suatu fenomena yang menarik.

Lihat saja, dalam sepekan terakhir saham BBHI naik 55,48%, saham BBSI melesat 50,26%, BKSW melejit 103,85%, AGRS melonjak 80,49%, BMAS naik 94,44%, BNBA menguat 55,87%, INCP naik 25%, BBSI melesat 50,26%, dan saham AMAR sudah naik 69,39%.

“Hal ini terkait dengan aturan OJK mengenai pemenuhan modal tier-1 perbankan yang berujung pada maraknya aksi korporasi di sektor ini. Ditambah lagi rencana maupun rumor yang menyertai bahwa bank-bank ini akan bertransformasi sebagai bank digital,” ungkapnya, Senin (9/3).

Menurutnya, hal ini menimbulkan ekspektasi pertumbuhan yang cukup tinggi dan menjadikan valuasi terhitung mahal. Ia menambahkan, dalam melakukan valuasi atas saham-saham bank ini mungkin tidak cocok menggunakan metode yang selama ini digunakan, misalnya pendekatan nilai buku atau Price to Book Value (PBV).

Baca Juga: Penuhi modal inti minimum, Bank Neo Commerce (BBYB) gelar rights issue

Di dalam sektor digital, kata Anggaraksa, sudah lumrah terjadi bahwa perusahaan-perusahaan yang masih merugi (atau istilahnya bakar uang) namun dihargai dengan valuasi yang tinggi, dengan ekpektasi pertumbuhan tinggi di masa mendatang.
Ia mencotohkan PT Bank Jago Tbk (ARTO), bahkan saham ini mampu menjadi salah satu market cap terbesar yakni di atas Rp 100 triliun. 

Masuknya grup Gojek sebagai pemegang saham sepertinya semakin meningkatkan ekspektasi, karena layanan Gojek sudah cukup dikenal dan memiliki ekosistem tersendiri.

Pada realitanya, tak semua bank berencana untuk bertransformasi ke bisnis digital. Misalnya aja PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), dalam keterbukaan informasi manajeman INPC menjelaskan belum berencana untuk melakukan perubahan strategi usaha. 

“Perseroan belum berencana masuk dalam bank digital,” ujar Susana, Sekretaris INPC dalam keterbukaan informasi, Senin (8/3).

Lebih lanjut Anggaraksa menyarankan investor untuk selalu melakukan analisa terlebih dahulu untuk mengurangi risiko spekulasi. 

“Bursa saham bisa dipersepsikan sebagai spekulasi hanya apabila tidak dilakukan analisa yang memadai dalam melakukan keputusan jual atau beli,” tambahnya.

Untuk investor pemula, ia menambahkan, hendaknya dalam berinvestasi di pasar modal, investor telah membekali diri dengan tiga hal, yaitu kemampuan analisa yang memadai dalam menentukan pilihan saham, pola pikir yang jelas dalam mencapai tujuan investasi, serta kemampuan dan kedisiplinan dalam mengelola modal dan portofolio.

Pada perdagangan hari ini pukul 10.15, saham BACA terkoreksi 6,85%, saham AMAR turun 6,83%, saham BBSI amblas 6,90%, saham ARTO melemah 0,52%, sementara sisanya terpantau stagnan.

Selanjutnya: Saham emiten baru 2021 naik ribuan persen, berikut pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×