Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi proyek fiktif di PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Kelima tersangka itu adalah Desi Arryani, mantan Kepala Divisi III Waskita Karya yang juga eks Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR); Jarot Subana, mantan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III PT Waskita Karya yang kini menjabat Dirut PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Baca Juga: Profil Desi Arryani, tersangka dugaan korupsi proyek WSKT, berapa nilai kekayaannya?
Selanjutnya Fakih Usman, mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III Waskita Karya. Adapun dua tersangka lain yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka yaitu eks Kepala Divisi II Waskita Karya Fathor Rachman dan eks Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar.
Isu dugaan korupsi proyek fiktif WSKT turut mempengaruhi pergerakan saham emiten ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham Waskita Karya ditutup merosot 2,74% menjadi Rp 710 per saham, pada Jumat (24/7) lalu. Dalam sepekan terakhir, harga WSKT hanya menyusut 2,07%.
Selain WSKT, anak usahanya WSBP juga ikut terseret. Harga WSBP Jumat lalu ditutup turun 0,98% menjadi Rp 202 per saham.
Bukan hanya Grup Waskita Karya, harga saham emiten konstruksi dan infrastruktur BUMN lainnya juga berguguran.
Harga JSMR, misalnya, menyusut 3,58% menuju Rp 4.040 per saham, pada penutupan Jumat lalu. Dalam sepekan terakhir, harga JSMR sudah longsor 8,18%.
Baca Juga: Likuiditas kering dihantam corona, pengusaha jalan tol mengajukan stimulus
Demikian pula saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang menyusut 1,99% menjadi Rp 1.230 per saham di akhir pekan lalu.
Sedangkan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 0,78% menjadi Rp 640 per saham. Adapun harga saham PT PP Tbk (PTPP) merosot 2,34% menjadi Rp 1.045 per saham, pada Jumat lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News