kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terganggu hujan, produksi nikel Ifishdeco (IFSH) di semester I-2021 baru 829.000 MT


Kamis, 29 Juli 2021 / 07:45 WIB
Terganggu hujan, produksi nikel Ifishdeco (IFSH) di semester I-2021 baru 829.000 MT


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. PT Ifishdeco Tbk (IFSH) mencatatkan produksi nikel di semester I-2021 mencapai 829.000 metrik ton. Jumlah ini setara 41,45% dari target produksi nikel yang ditetapkan perusahaan untuk tahun ini yang mencapai 2 juta metrik ton.

Direktur Ifishdeco Muhammad Ishaq mengungkapkan, kinerja produksi yang dilakukan perusahaan dalam dua bulan terakhir menemui kendala cuaca akibat curah hujan yang tinggi.

"Terus terang dua bulan terakhir, Juni dan Juli ada kendala cuaca terutama hujan lebat tapi kalau kami lihat nanti mulai Agustus akan mulai (berkurang) hujannya," jelas dia dalam gelaran Public Expose Virtual, Rabu (28/7).

Ishaq menambahkan, dengan semakin banyaknya smelter yang beroperasi, maka prospek pasar nikel di tanah air cukup positif ke depannya. Untuk itu, Ifishdeco pun optimistis dengan target produksi untuk tahun ini dapat tercapai. 

Baca Juga: Tahun ini, penjualan neto Ifishdeco (IFSH) diproyeksi mencapai Rp 1,01 triliun

Optimisme IFSH datang karena kondisi cuaca di semester II-2021 diprediksi lebih baik. Ini membuat Ifishdeco berharap produksi nikel dapat digenjot demi memenuhi target tahun ini.

Ishaq bilang, dengan ditutupnya keran ekspor bijih nikel, maka penjualan dipusatkan untuk sektor domestik. Untuk tahun ini, secara total, kebutuhan bijih nikel disebut bisa mencapai 71,2 juta metrik ton.

"Perusahaan juga optimistis bisnis bijih nikel sangat prospektif. Oleh karena itu kami buat target 2 juta MT karena market di domestik juga sangat bagus," imbuh Ishaq.

Selain memaksimalkan kondisi cuaca, untuk sisa tahun ini Ifishdeco menargetkan penambahan kapasitas produksi lewat akuisisi lahan baru serta perluasan lahan eksisting.

Meski belum mau merinci tambang mana yang disasar dan nilai investasi yang disiapkan, Ishaq memastikan Ifishdeco tengah bernegosiasi dengan sejumlah pihak agar rencana akuisisi bisa terlaksana di tahun ini.

"Banyak (lokasi) tapi belum bisa kami sebutkan. Yang pasti di Sulawesi," kata Ishaq.

 

Kehadiran tambang baru dan perluasan tambang eksisting diharapkan dapat mulai berkontribusi ke kinerja perusahaan setahun pasca seluruh proses rampung.

Nantinya, setelah akuisisi Ifishdeco masih harus melengkapi infrastruktur tambang yang bakal diakuisisi. Untuk prosesnya sendiri bisa diprediksi bakal memakan waktu 6 bulan hingga 12 bulan.

Selanjutnya: Mulai dari IPO hingga rights issue, ramai pencarian dana dengan emisi jumbo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×