kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Covid-19, Garuda Indonesia (GIAA) pacu bisnis kargo dan carter pesawat


Minggu, 19 Juli 2020 / 06:14 WIB
Terdampak Covid-19, Garuda Indonesia (GIAA) pacu bisnis kargo dan carter pesawat
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai fokus memacu lini bisnis kargo dan carter di tengah menurunnya pendapatan dari lini bisnis penumpang.

Sekretaris Perusahaan GIAA Mitra Piranti mengatakan, selama pandemi Covid-19, pendapatan dari lini bisnis penumpang perusahaan turun hingga 90%. Padahal, biasanya kontribusi bisnis pengangkutan penumpang ini capai 80% terhadap total pendapatan Garuda Indonesia.

"Dalam kondisi normal lini pengangkutan penumpang menyumbang 80%, proyeksinya nanti pendapatan dari kargo dan carter bisa berkontribusi 40% sampai 60%," kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Dalam mengoptimalkan bisnis kargo, emiten dengan kode saham GIAA ini telah meluncurkan layanan KirimAja melalui lini usaha transportasi dan logistik PT Aerojasa Cargo. KirimAja merupakan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital.

Baca Juga: Tekan pengeluaran, Garuda Indonesia (GIAA) ajukan negosiasi ke lessor

Selain itu, GIAA juga telah mengantongi izin untuk membawa kargo logistik dengan pesawat penumpang. Sementara untuk bisnis pesawat carter digunakan untuk memulangkan warga Indonesia ke tanah air dan pemulangan warga negara asing ke negaranya masing-masing. 

Misalnya saja beberapa waktu yang lalu Garuda Indonesia telah membawa pulang WNA Kolombia dan Brasil.

Sembari mengerek pendapatan dari lini bisnis tersebut, GIAA juga tetap berupaya untuk mendorong animo masyarakat untuk kembali menggunakan pesawat, yakni dengan menghadirkan merasa aman dan nyaman saat melakukan penerbangan.

Walaupun sekarang ini kapasitas angkut sudah diperbolehkan di angka 70%, namun tetap ada physical distancing. "Itu menjadi hal penting, sekarang utilisasi masih di sekitar 50%," pungkas Mitra. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×