kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Tenaga IHSG mulai melemah


Kamis, 07 Januari 2016 / 09:30 WIB
Tenaga IHSG mulai melemah


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai melemah pada transaksi pagi ini (7/1). Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.20 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,99% menjadi 4.563,23.

Di jajaran top losers, terdapat saham-saham: PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) turun 10% menjadi Rp 360, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) turun 9,85% menjadi Rp 247, dan PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) turun 9,78% menjadi Rp 830.

Sedangkan saham-saham yang berada di jajaran top gainers pagi ini di antaranya: PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) naik 13,73% menjadi Rp 265, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) naik 13,33% menjadi Rp 170, dan PT Kobexindo Tractors Tbk(KOBX) naik 11,54% menjadi Rp 145.

Sementara itu, secara sektoral, sepuluh sektor kompak mengeluarkan sinyal merah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam di antaranya: sektor infrastruktur turun 1,41%, sektor barang konsumen turun 1,31%, dan sektor manufaktur turun 1,1%.

Kondisi bursa dalam negeri sejalan dengan bursa Asia. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menuju level penutupan terendahnya sejak 15 Desember lalu. Sementara, indeks Topix Jepang turun 0,2%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan bergerak liar.

Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia masih mengalami penurunan memasuki hari kelima. Pagi ini, indeks acuan Negeri Kanguru itu turun 0,4%. Di Selandia Baru, indeks S&P/NZX 50 juga tertekan 0,4%, menuju level terendahnya sejak 24 Desember lalu.

Bursa Asia dilanda aksi jual akibat kecemasan investor mengenai perlambatan perekonomian China. Kemarin, pemerintah China kembali memangkas nilai tukar yuan. Langkah ini memicu aksi jual di pasar saham global.

Bank Dunia dalam riset yang dirilis Rabu kemarin memangkas pertumbuhan outlook pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2017. Alasan yang dikemukakan salah satunya kecemasan mengenai perlambatan ekonomi Negeri Panda dan dampaknya terhadap komoditas.

Selain itu, penurunan bursa Asia hari ini juga merupakan buntut dari kecemasan pelaku pasar atas dampak penurunan minyak terhadap inflasi. Asal tahu saja, harga minyak West Texas Intermediate kembali lagi ke level US$ 34 per barel.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×