kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   0,00   0,00%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Tenaga GBP masih besar


Kamis, 13 Maret 2014 / 07:24 WIB
Tenaga GBP masih besar
ILUSTRASI. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan adanya peningkatan permintaan dari pasar Eropa.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Meski masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan euro, nilai tukar poundsterling diramalkan menguat hingga akhir tahun. Kondisi perekonomian Inggris yang bagus menyokong prospek GBP ke depan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (12/3) pukul 18.30, pasangan EUR/GBP naik 0,26% dari hari sebelumnya menjadi 0,8362. Pasangan GBP/USD turun 0,18% menjadi 1,6587. Sementara, GBP/AUD naik 0,32% menjadi 1,8570.

Para analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, pasangan GBP/USD di akhir tahun ini, akan menuju ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Ekspektasi ini muncul di tengah spekulasi Bank Sentral Inggris (BoE) yang akan menaikkan suku bunga sebelum Bank Sentral AS (The Federal Reserve).

Menurut survei ini, mata uang Inggris diperkirakan akan diperdagangkan pada US$ 1,62 pada 31 Desember 2014. GBP diramal akan menyentuh level tertinggi sejak November 2011.

Namun, saat ini memang sedikit melemah terhadap dolar AS dan euro. Ini karena  harga obligasi Pemerintah Inggris menurun dalam lima hari terakhir setelah pernyataan Gubernur BoE, Mark Carney yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga.

Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan EUR/GBP diuntungkan pernyataan Marc Carney yang belum akan menaikkan tingkat suku bunga. Pernyataan ini di luar ekspektasi pasar yang menginginkan kenaikan.

Selain itu, data ekonomi Eropa juga cukup baik, tampak dari data produksi industri yang naik. “Pelemahan GBP terhadap euro hanya koreksi teknikal. Perekonomian Inggris lebih baik dibanding Eropa,” jelas Putu.

Alwi Assegaf, analis PT SoeGee Futures mengungkapkan, pasangan GBP/USD sedang melemah lantaran aksi profit taking. Ini dipicu oleh pernyataan BoE bahwa penguatan GBP lebih jauh berpotensi menekan ekspor Inggris. Di sisi lain, USD masih tertopang oleh data nonfarm payrolls AS yang positif.

Juni Sutikno, analis PT Philip Futures Indonesia menilai, pergerakan GBP/AUD cenderung moderat. Secara fundamental, perekonomian Inggris maupun Australia relatif kuat. Kondisi ini membuat GBP/AUD cukup stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×