Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membagikan dividen dari keuntungan tahun buku 2019 sebesar Rp 15,26 triliun. Keputusan ini diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Jumat (19/6).
Secara rinci, sebanyak 60% atau Rp 11,20 triliun adalah dividen tunai. Lalu, sebesar 21,78% atau Rp 4,06 triliun adalah dividen spesial.
Berdasarkan data RTI, jumlah saham TLKM yang beredar per 31 Mei 2020 mencapai 99,06 miliar. Sebanyak 52,09% dimiliki oleh pemerintah Negara Republik Indonesia dan 47,90% oleh masyarakat.
Dengan menggunakan angka tersebut, maka dividen per saham yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 154,04. Jumlah ini turun dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar Rp 163 per saham.
Baca Juga: Pendiri Bukalapak dan dua direktur Telkomsel masuk jajaran direksi Telkom (TLKM)
Rasio pembayaran atau dividend payout ratio TLKM tahun buku 2019 adalah sebesar 81,78% dari laba bersih. Besaran tersebut juga lebih rendah dari dividen tahun buku 2018 yang sebesar 90% dari laba bersih.
Padahal, saat itu, laba bersih TLKM turun 18,56% secara tahunan menjadi Rp 18,03 triliun. Sebaliknya, laba bersih TLKM tahun 2019 tumbuh 3,9% menjadi Rp 18,66 triliun.
Sisa laba bersih Telkom tahun buku 2019 yang sebesar 18,22% atau Rp 3,40 triliun bakal dibukukan sebagai laba ditahan. "Sisa dari laba bersih tahun lalu akan digunakan untuk pengembangan usaha Telkom," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Jumat (19/6).
Baca Juga: Samuel Sekuritas rekomendasikan buy saham TLKM, berikut alasannya
Dividen tunai dan dividen spesial tersebut akan dibayarkan sekaligus, selambat-lambatnya pada 23 Juli 2020. Yang berhak menerima dividen ini adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per tanggal 1 Juli 2020 sampai pukul 16.15 WIB.
Dengan menggunakan jumlah dividen per saham yang sebesar Rp 154,04, maka yield dividen TLKM per perdagangan Jumat (19/6) adalah sebesar 4,7%. Harga saham TLKM pada perdagangan hari ini ditutup stagnan di posisi Rp 3.280 per saham tapi sempat diperdagangkan dalam rentang Rp 3.250-Rp 3.340.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
