kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkom Targetkan Divisi Flexi Terwujud Akhir Juni 2009


Jumat, 22 Mei 2009 / 10:19 WIB
Telkom Targetkan Divisi Flexi Terwujud Akhir Juni 2009


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Niat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengubah unit usaha Flexi menjadi sebuah divisi yang mandiri sudah mantap. Telkom menargetkan, divisi Flexi ini bisa terwujud pada akhir kuartal II 2009 atau sekitar akhir Juni 2009.

Telkom menempuh langkah ini untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis code division multiple access (CDMA) tersebut. "Selama ini Flexi diurusi semua orang Telkom dan itu tidak efisien, sekarang coba difokuskan," kata Presiden Direktur Telkom Rinaldi Firmansyah, Rabu (20/5).

Wakil Presiden Hubungan Investor Telkom Heri Supriadi menyatakan, langkah ini bukan merupakan pemisahan anak usaha atau spin off Flexi. "Tidak ada spin off, hanya membentuk divisi yang lebih mandiri," tandasnya.

Saat ini, Flexi berada di bawah naungan Divisi Fixed Wireless Network (FWN) Telkom. Selama ini, Divisi FWN tidak cuma mengurusi Flexi. Di bawahnya ada produk Telkom lain, seperti telepon rumah, internet Speedy, Telkom SMS, Telkom Unicall, Telkom Premium Call, Telkom Vision, Telkom Free Personal, Telkom Astinet, hingga Telkom Virtualnet.

Nah, nantinya FWN akan fokus mengurusi Telkom Flexi saja. Karena ini memang bukan spin off, maka urusan penetapan tarif dan kebijakan lain di Flexi berada di tangan divisi FWN. "Idealnya, seluruh kebijakan pengembangan, termasuk harga layanannya, bisa ditetapkan manajemen Flexi sendiri," kata Heri.

Dengan pembentukan divisi Flexi, Telkom berharap pengembangan bisnis CDMA akan lebih fokus. Heri bilang, pihaknya sedang menjajaki masuknya mitra strategis asal China dan Korea dalam pengembangan bisnis CDMA. Kedua negara itu, menurut Heri, memiliki kompetensi yang tinggi dalam bisnis telepon tetap nirkabel itu.

Tahun ini, Telkom mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk Flexi sebesar US$ 200 juta dari total capex Telkom tahun ini yang mencapai US$ 2 miliar. "Pendanaannya sudah ada, tinggal tarik dari beberapa bank seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank Jabar," ujar Rinaldi.

Telkom juga akan melihat kondisi di bursa. Pasalnya, terbuka kemungkinan Telkom menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term note (MTN) sebagai sumber pendanaan.

Hingga akhir Maret 2009, pelanggan Flexi mencapai 13 juta pelanggan, naik 100% dibanding Maret 2008. Untuk menggenjot pelanggan, Telkom akan memperbanyak jumlah menara telekomunikasi alias base transceiver station (BTS). Saat ini, Telkom mempunyai 4.540 BTS Flexi di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×