Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (ATSI) memperkirakan, bisnis industri telekomunikasi dapat tumbuh 5% pada 2020. Hal ini pun diamini oleh operator telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, ada emiten dalam sektor ini yang menargetkan pertumbuhan lebih dari itu.
PT XL Axiata Tbk (EXCL) misalnya, melihat kemungkinan yang sama dengan ATSI. Head of Corporate Communications EXCL Tri Wahyuningsih mengatakan, perkiraan pertumbuhan yang tergolong moderat ini disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat pasca regulasi prabayar terkait batas maksimum registrasi mandiri. Maklum saja, dengan adanya ketentuan ini, satu nomor induk kependudukan (NIK) hanya boleh mendaftarkan maksimal tiga kartu SIM prabayar.
Tapi, EXCL belum bisa mengungkapkan target pasti pertumbuhan pendapatan dan laba bersihnya untuk tahun inikarena masih menunggu dirilisnya laporan keuangan tahunan 2019. Meskipun begitu, untuk menjaga pertumbuhan kinerjanya, EXCL menyatakan masih akan terus fokus pada strategi yang dapat mendorong dan meningkatkan bisnis layanan data sehingga menjadi penyedia layanan data terdepan.
Baca Juga: Ada peluang ekspansi kinerja, ini rekomendasi saham Tower Bersama (TBIG)
"Untuk mewujudkan hal tersebut, XL Axiata akan terus berinvestasi untuk membangun infrastruktur jaringan data khususnya 4G di area-area luar pulau Jawa, termasuk pembangunan jaringan fiber optic atau fiberisasi," kata Tri kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1). Perusahaan ini juga akan melanjutkan strategi dual brand XL dan Axis demi menyasar pasar yang berbeda, menjalankan program-program bundling, dan menyediakan berbagai pilihan layanan data yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Serupa, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga menargetkan pertumbuhan pendapatan moderat pada 2020, yakni sebesar 5%-6%. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen sebelumnya mengatakan, target pertumbuhan tersebut sama dengan 2019. "Akan tetapi pada tahun ini, margin akan meningkat sehingga menghasilkan kenaikan laba bersih yang signifikan," kata dia.
Menurut Harry, kenaikan margin ini didorong oleh efisiensi TLKM di berbagai aspek operasional. Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, TLKM akan meningkatkan kinerja tiga lini bisnis utamanya, yaitu seluler (Telkomsel), IndiHome, dan korporasi (enterprise).
Baca Juga: Saat libur Natal dan Tahun Baru, trafik data Indosat (ISAT) melesat 12,8%
Di sisi lain, Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Merza Fachys menargetkan, pertumbuhan pendapatan FREN pada tahun ini bisa di atas rata-rata industri. "Secara industri pertumbuhan rata-rata 5%. Kami mau dua kali lipatnya," ungkap dia.
Tapi, Merza belum bersedia menjabarkan strategi untuk mengejar pertumbuhan tersebut, Sementara itu, PT Indosat Tbk (ISAT) belum bersedia membocorkan target pertumbuhan bisnis tahun 2020 karena menunggu dirilisnya laporan keuangan tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News