Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan mengirim salah satu anak usahanya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).
Manajemen Telkom memastikan, Mitratel bakal menggelar IPO dalam tempo tiga tahun ke depan atau pada 2013. Saat ini, TLKM menguasai 100% saham Mitratel. Tapi, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, belum bersedia menyebutkan porsi saham anak usahanya yang akan dilepas dalam hajatan itu.
Pasalnya, IPO tersebut baru bisa terwujud jika proses restrukturisasi menara telekomunikasi anak-anak usaha Telkom rampung. Restrukturisasinya meliputi pengalihan menara telekomunikasi dari PT Telkomsel ke Mitratel.
"Berdasarkan aturan main, kalau menara masih di Telkomsel tidak harus IPO. Tapi jika sudah dikonsolidasikan ke Mitratel harus IPO," ujar Rinaldi, kemarin (14/4).
Saat ini, TLKM masih bernegosiasi dengan Singapore Telecommunications (SingTel) untuk mengalihkan menara telekomunikasi milik Telkomsel. Maklum, SingTel saat ini mengempit 35% saham Telkomsel, dan sebanyak 65% saham dikuasai TLKM.
Jumlah menara Telkomsel yang akan dialihkan sebanyak 9.000 menara. Sedangkan Telkom punya total menara sebanyak 30.000 menara.
Rinaldi enggan menyebutkan nilai pengalihan menara Telkomsel. Dia hanya memberi ancar-ancar nilai konstruksi setiap menara berkisar Rp 600 juta-Rp 1,2 miliar. "Tapi nilai jualnya belum tentu segitu," imbuhnya.
TLKM juga tengah menyiapkan aksi korporasi lain. Mereka berniat melepas 40% saham PT Patrakom dan 25% saham PT Citra Sari Makmur (CSM). Dalam sebulan ini, TLKM terus menawarkan saham dua anak usahanya ini ke pemegang saham lainnya. Jika tak ditanggapi, barulah TLKM menawarkannya ke pihak lain. Selain TLKM, pemilik Patrakom adalah Elnusa sebanyak 40% saham, dan Tanjung Mustika 20% saham.
Manajemen TLKM menunjuk Bahana Securities untuk membantu aksi korporasi tersebut. Operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini menargetkan proses itu selesai di akhir kuartal tiga atau awal kuartal empat tahun ini.
Sayangnya, TLKM belum mau membeberkan dana yang diincar dari pelepasan saham kedua anak usahanya itu. Rinaldi hanya bilang, dana hasil penjualan saham akan dipakai untuk menutup belanja modal tahun ini US$ 2 miliar.
Telkom juga berupaya terus menggenjot kualitas layanan. Salah satu caranya mengubah jaringan kabel tembaga menjadi serat optik. TLKM memiliki total sambungan primer 10 juta satuan dan sambungan sekunder 13 juta satuan. Dalam proyek ini, TLKM akan menggandeng PT Industri Telekomunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News