Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi perekonomian global turut memberikan dampak yang cukup nyata ke dalam negeri. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi salah satu yang terkena dampak tersebut.
"Rencana menerbitkan Komodo Bond kami drop dulu karena faktor global," ujar Direktur Keuangan TLKM Harry M. Zen, Rabu (29/8).
Padahal, perusahaan ini disebut-sebut sudah mempersiapkan rencana awal penerbitan emisi tersebut senilai US$ 1 miliar. Sebagian dari emisi tersebut selain Komodo Bond juga terdapat Euro Bond.
Wajar, fluktuasi global membuat kurs rupiah terjun bebas. Kondisi ini membuat risiko Indonesia meningkat di mata investor asing. Untuk mengkompensasinya, mereka meminta kupon yang lebih tinggi sehingga hal ini bakal menambah cost of fund emiten menjadi lebih mahal saat menggelar penerbitan obligasi.
Harry menambahkan, perusahaan belum memiliki alternatif pendanaan untuk tahun depan. "Karena kami sekarang sedang finalisasi belanja modal tahun depan," imbuhnya.
Dia belum bisa membeberkan berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan. Yang terang, TLKM selama ini selalu mengalokasikan capex tahun berikutnya sebesar 25% dari pendapatan tahun sebelumnya.
Harry bilang, pendapatan TLKM tahun ini ditargetkan tumbuh mid-high single digit. Artinya, pendapatan TLKM tahun ini tumbuh antara 5% hingga 9%.
Jika diasumsikan pertumbuhannya paling minimal, 5%, berarti pendapatan TLKM hingga akhir tahun ini sekitar Rp 134,67 triliun. Dari sini bisa dihitung, capex TLKM tahun depan setidaknya sekitar Rp 33,67 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News