Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Penurunan harga kontrak minyak dunia ke bawah harga US$ 45 per barel terhenti pada Senin (14/9). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Oktober naik sebesar 34 sen menjadi US$ 44,97 per barel. Pada pukul 11.49 waktu Sydney, harga kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 44,84 sebarel.
Pada pekan lalu, harga minyak WTI mencatatkan penurunan sebesar 3,1%.
Sementara itu, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Oktober naik sebesar 11 sen menjadi US$ 48,25 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Penurunan harga minyak terhenti setelah perusahaan minyak AS menunda sementara waktu pengoperasian rig untuk pekan kedua menyusul melimpahnya cadangan minyak dunia.
Harga minyak juga melorot pada pekan lalu setelah Goldman Sachs memprediksi surplus cadangan dunia akan lebih besar dari prediksi sehingga harga minyak bisa merosot ke level US$ 20 per barel.
"Pasar minyak akan dipenuhi suplai dari luar OPEC dan sepertinya jika Iran benar-benar kembali, pasar akan mengalami surplus yang signifikan," jelas Ric Spooner, chief analyst CMC Markets di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News