Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski sempat tergerus cukup dalam pada awal transaksi pagi tadi (29/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound di akhir sesi I. Hanya saja, pergerakan IHSG masih cenderung sideways Pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat naik tipis 0,01% menjadi 5.133,147.
Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, IHSG memang bergerak dengan rentang cukup lebar, dengan target resistance saat ini ada di 5.200. Adapun target support IHSG ada di 5.075.
Dia menambahkan, pada dasarnya IHSG masih berada dalam fase turun. Sebab, dari sisi fundamental ada dua kemungkinan yang menjadi penekan IHSG.
Pertama, soal kondisi bursa regional yang kurang kondusif. Kedua, tentang sentimen politik dalam negeri, pengesahaan RUU Pilkada tidak langsung.
"Perhatikan pola pergerakan IHSG. Jika indeks terus bergerak turun dan pemodal asing masih berada dalam posisi jual, maka sudah dipastikan sentimen politik dalam negeri adalah yang paling kuat mempengaruhi IHSG dibanding sentimen regional," jelas Satrio.
Perlu diketahui, pemodal asing masih terlihat intens melakukan aksi jual setidaknya hingga akhir pekan lalu. Selain itu, meski kembali ke zona hijau, namun hingga sesi I tadi jumlah saham yang turun lebih banyak dari jumlah saham yang naik yaitu 175 berbanding 95 saham. Sementara, 70 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,490 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,346 triliun.
Sementara, dari sisi teknikal, menurut Satrio IHSG setidaknya harus ditutup diatas level 5.180 untuk mengakhiri tren yang sudah berlangsung.
Analis First Asia Capital David Sutyanto sependapat. Tekanan untuk IHSG belum sepenuhnya hilang. "Namun, IHSG memang diwarnai oleh aksi pembelian selektif memanfaatkan momentum akhir kuartal ketiga," ujarnya.
Menurut David, target resistance terdekat saat ini ada di rentang 5.150-5.165. Sementara, support ada di rentang 5.110-5.090.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News