kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekanan harga batubara berlanjut


Selasa, 26 Februari 2013 / 08:06 WIB
Tekanan harga batubara berlanjut
ILUSTRASI. Promo Indomaret Super Hemat Periode 13-19 Oktober 2021


Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTa. Harga batubara terkoreksi dalam dua hari terakhir di pekan lalu. Harga batubara untuk pengiriman Maret 2013 di ICE Futures turun ke angka US$ 94,1 per ton, Jumat (22/2).

Salah satu pemicu penurunan harga batubara di pekan lalu adalah rencana China menerapkan pembatasan emisi pada enam industri yang menimbulkan polusi, termasuk pembangkit listrik berbahan baku batubara.

Aturan ini akan berlaku mulai 1 Maret untuk memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar di China. Berdasarkan pernyataan Kementerian Perlindungan Lingkungan, pembangkit listrik, pabrik baja, pabrik semen, pabrik logam dan pabrik kimia harus mematuhi standar emisi baru.

Sekadar mengingatkan, China merupakan importir batubara terbesar dunia. China juga menjadi produsen batubara terbesar dunia. Meski ada pembatasan konsumsi batubara, stok batubara di Pelabuhan Qinhuangdao, salah satu pelabuhan batubara utama China, turun ke angka 6,95 juta ton, Senin (25/2), dari 7,23 juta ton akhir pekan lalu.

Permintaan batubara masih meriah tahun ini. Buktinya, Amerika Serikat (AS) mencatat rekor ekspor batubara. Selama ini porsi ekspor batubara AS memang masih tipis. Berdasarkan data World Coal Association, AS memproduksi 1 miliar ton batubara tahun 2011. Dari total produksi tersebut, AS hanya mengekspor 97 juta ton. Pembangkit listrik tenaga batubara menutup 45% kebutuhan listrik AS.

Anjloknya harga gas alam di AS beberapa waktu belakangan menyebabkan perusahaan pembangkit listrik AS mengalikan konsumsi batubara ke gas alam untuk menekan ongkos. Permintaan batubara di AS pun berkurang dan justru permintaan ekspor naik.

Renji Betari, analis iPasar Fisik Komoditas mengatakan, naiknya ekspor batubara AS kemungkinan besar akan berlanjut sampai bulan April- Mei 2013, seiring dengan masih berlangsungnya musim dingin di beberapa negara. Sampai April nanti, menurut perkiraan Renji, harga batubara bisa menembus level US$ 115 per metrik ton. "Untuk jangka pendek satu atau dua pekan ke depan mungkin kenaikan harganya menjadi berkisar antara US$ 100-US$ 102 per metrik tonnya," kata Renji.

Setelah satu bulan, tren kenaikan akan mencapai US$ 110 per metrik ton. Kenaikannya berlanjut ke US$ 115 per metrik ton April 2013.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investas Saran Mandiri mengatakan, peluang kenaikan harga batubara menembus angka US$ 100 per ton masih berat. Menurutnya, walau berpotensi naik, harga batubara hanya akan berkisar di angka US$ 97- US$ 98 per ton. Kenaikan itu pun harus menunggu akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×