Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan naik pada perdagangan Senin (16/9). Hal ini disebabkan dampak dari kenaikan imbal hasil US Treasury dan potensi koreksi kurs rupiah.
Sebagai informasi, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik 13 bps ke level 1,90% pada Jumat malam. Sedangkan imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun naik 12 bps ke level 2,37%.
"Kenaikan ini didorong kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi di AS akibat naiknya harga minyak," tutur Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini melalui riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Baca Juga: Dana Asing di Pasar Saham Hengkang Pindah ke Pasar Obligasi premium
Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik 0,32% pada Jumat kemarin sehingga sukses menghasilkan return sebesar 10,65% (ytd).
Akan tetapi, pasar obligasi domestik terancam koreksi hari ini. Penyebabnya adalah kenaikan imbal hasil US Treasury serta kenaikan harga minyak dunia seiring serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi. Naiknya harga minyak berpotensi membuat rupiah terkoreksi sehingga berdampak negatif juga bagi kondisi pasar obligasi Indonesia.
Baca Juga: Lelang Sukuk Negara Pekan Depan Bisa Diserbu Investor
Di sisi lain, walau neraca dagang Indonesia di bulan Agustus diperkirakan surplus sebesar US$ 400 juta, sentimen ini belum tentu berpengaruh banyak terhadap pasar obligasi dalam negeri.
Dengan hasil tersebut, Mikail memprediksi imbal hasil SUN 10 tahun akan bertengger di area 7,30%-7,34% pada hari ini. Adapun seri SUN yang direkomendasikan pada hari ini antara lain PBS014, PBS022, FR0078, FR0079, FR0081, FR0082, dan FR0080.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News