kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Teka teki dibalik lonjakan harga saham DOID


Kamis, 12 Desember 2013 / 16:26 WIB
Teka teki dibalik lonjakan harga saham DOID
ILUSTRASI. Olahraga adalah salah satu cara mengendalikan emosi.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Pergerakan atraktif saham PT (DOID) dalam beberapa waktu terakhir cukup mencengangkan. Sejak penutupan perdagangan pada 2 Desember lalu di posisi Rp 51 per saham, saham DOID kemarin (11/12) nangkring di level Rp 103 per saham, alias melesat 101,96%.

Meski hari ini cenderung bergerak kalem di level Rp 103, namun tetap saja volume volume perdagangan saham DOID melonjak tajam. Hingga pukul 15.30 WIB hari ini (12/12) tercatat volumeĀ  saham DOID yang ditransaksikan mencapai 157,17 juta saham, lebih tinggi dari rata-rata perdagangan harian selama 3 bulan terakhir sebesar 51,26 juta saham.

Apakah akan ada aksi korporasi dari DOID? Errinto Pardede Sekretaris Perusahaan DOID menyatakan pihaknya belum berencana melaksanakan aksi korporasi apa-apa. "Pergerakan saham saya rasa murni karena teknikal, setelah saham kami turun jauh dari awal tahun 2013 yang ada di level Rp 250-an," terang Errinto kepada KONTAN. Errinto mengaku, DOID juga sudah menerima surat permintaan penjelasan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang volatilitas sahamnya.

Saat ini, lanjut Errinto, DOID sedang bernegosiasi dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). "kontrak kami dengan mereka habis tahun ini, dan sedang dinegosiasikan untuk diperpanjang," beber Errinto. Dia belum bisa memastikan hasil dari negosiasi tersebut.

Asal tahu saja, kontrak DOID dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) juga habis tahun ini. Namun, DOID memperoleh perpanjangan kontrak baru hingga 3 tahun mendatang dari KPC. Sementara kontrak DOID dengan PT Arutmin Indonesia, baru akan berakhir tahun depan dan hingga kini belum ada pembicaraan soal perpanjangan kontrak.

Terkait soal belanja modal atau capital expenditure (capex), hingga September 2013 DOID telah membelanjakan dana sebanyak US$ 17 juta. Kata Errinto, alokasi capex tahun ini mencapai US$ 30 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×