Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menutup anggaran belanja modal di tahun ini dengan dana internal. Pertimbangan emiten itu adalah kinerja di semester satu 2011 yang memuaskan.
Emiten perkebunan itu sempat berencana mengambil pinjaman dari bank untuk membiayai sebagian besar kebutuhan capital expenditure (capex). Tapi, "Harga sawit bagus, arus kas internal bagus, sehingga perseroan tak tergesa-gesa mencari pinjaman," kata Sudarmo Tasmin, Wakil Presiden Direktur TBLA, Rabu (27/7).
Manajemen TBLA belum bersedia membuka detail kinerjanya di semester satu. Namun Sudarmo menuturkan, laba bersih TBLA dalam paruh pertama 2011 tumbuh di atas 100%. "Kami terbaik di antara emiten sawit. Emiten yang lain tidak meningkat di atas 100%," klaim dia.
Tahun ini TBLA menganggarkan capex Rp 754 miliar. Capex ini terdiri atas capex rutin dan capex investasi baru. TBLA menyiapkan capex rutin sebesar Rp 265 miliar, yang akan digunakan untuk perawatan dan infrastruktur. Pendanaan capex ini seluruhnya dari kas internal.
Sedang nilai capex investasi baru Rp 489 miliar. Capex ini digunakan untuk pembangunan dua dermaga di Lampung dan pabrik pengolahan kelapa sawit Palembang dan kapal perseroan. Semula, 60% pendanaan capex akan ditutup oleh pinjaman bank.
TBLA sendiri sudah mendapat persetujuan kredit untuk beberapa proyek. “Sampai saat ini belum kami cairkan karena arus kas masih bagus,” kata Sudarmo. TBLA berharap 70% kebutuhan dana capex bisa dipenuhi kas internal. Dus, perseroan bisa menekan beban bunga bank.
TBLA juga mengubah rencana pendanaan pabrik gula rafinasi di Lampung. Untuk mendanai pembangunan pabrik senilai US$ 30 juta ini perseroan akan mengandalkan kas internal. Pabrik gula tersebut memiliki kapasitas produksi 600 ton per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News