Reporter: Avanty Nurdiana, Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kondisi pasar yang tak menentu membuat PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana membeli kembali (buyback) saham. Agenda tersebut tertuang dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), 24 Juli 2013.
Tapi manajemen TBIG masih enggan menyebut jumlah saham yang akan dibeli kembali. "Rencananya dalam jumlah cukup besar," ujar Helmy Yusman Santoso, Sekretaris Perusahaan TBIG, kemarin.
Menurut Helmy, buyback saham ini adalah strategi untuk mengerek harga saham TBIG. "Beberapa perusahaan sudah melakukan hal ini," kata dia.
Kemarin (18/6), harga saham TBIG turun 0,51% ke Rp 4.900 per saham. Harga saham TBIG memang terus merosot seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebelumnya, harga TBIG sempat menyentuh Rp 6.100 per saham pada 3 April 2013.
TBIG juga menganggap harga saat ini tidak tidak mencerminkan fair value. "Kami tidak bisa bilang harga fair value tapi berdasarkan harga 25 hari bursa, kami mempunyai kesempatan membeli sampai di Rp 6.000," ujar Helmy, pada KONTAN, Senin (17/6).
Dia juga menyatakan, TBIG memiliki dana untuk membiayai aksi ini. "Kas internal kami masih Rp 1,5 triliun sementara return earning mencapai
Rp 4,2 triliun," kata Helmy.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, menilai, harga buyback TBIG maksimal di Rp 6.000 cukup bagus. Harga TBIG memang sempat anjlok ke level terendahnya sejak Oktober tahun 2012 di Rp 4.650. Kepanikan pasar yang terjadi dalam tiga pekan terakhir membuat sebagian besar saham ikut terkoreksi. Tapi, TBIG membutuhkan katalis untuk kembali naik.
Reza menghitung, harga wajar TBIG di Rp 6.000-Rp 6.200. Dia menilai, aksi ini menarik bagi investor dan positif bagi harga TBIG. Jika buyback dilakukan bertahap, harga TBIG bisa naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News