kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Taro menyumbang Rp 150 miliar ke Tiga Pilar


Rabu, 15 Agustus 2012 / 08:03 WIB
Taro menyumbang Rp 150 miliar ke Tiga Pilar
ILUSTRASI. Mi Induction Heating Rice Cooker


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mulai mendapat berkah dari penjualan makanan ringan bermerek Taro. Selama semester I-2012, emiten berkode saham AISA ini meraih kontribusi penjualan Taro sekitar Rp 150 miliar.

Kontribusi Taro terbilang lumayan mengingat bisnis dan merek itu baru masuk ke portofolio Tiga Pilar pada kuartal III-2011. Kala itu, Tiga Pilar mengakuisisi Taro dari PT Unilever Indonesia Tbk senilai Rp 200 miliar. "Penjualan Taro kan pembukuannya mulai full tahun ini jadi mulai terlihat kontribusi riilnya sekarang," ungkap Yuliani Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar kepada KONTAN, Selasa (14/8).

Kinerja Taro melambungkan penjualan segmen manufaktur makanan. Per Juni 2012, Tiga Pilar meraih penjualan manufaktur makanan senilai Rp 619,39 miliar, tumbuh 33,69% dari periode sama 2011. Ini disumbangkan pula oleh produk lama, seperti mie kering dan bihun. Segmen manufaktur makanan menopang 48,17% dari total penjualan bersih perusahaan di semester I-2012 senilai Rp 1,29 triliun.

Perolehan itu meningkat 72,34% dari penjualan Tiga Pilar di periode sama 2011. Penjualan segmen tersebut didukung oleh bisnis Tiga Pilar lainnya seperti beras. Di paruh pertama tahun 2012, bisnis beras bahkan menjadi kontributor utama dengan penjualan Rp 698,3 miliar. Jumlah itu melesat 179,13% dari akhir Juni 2011.

Lonjakan penjualan beras terbilang fenomenal mengingat Tiga Pilar Sejahtera baru menggarap bisnis tersebut pada akhir 2010. Waktu itu, Tiga Pilar mengakuisisi dua pabrik beras dari PT Jatisari Sri Rejeki yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik yang memiliki kapasitas produksi total sebanyak 240.000 ton per tahun itu diakuisisi senilai Rp 370 miliar. Kini, Tiga Pilar sudah bisa mengoperasikan pabrik tersebut dengan kapasitas yang hampir maksimum.

Pertumbuhan kinerja semester I-2012 langsung direspons positif investor. Harga saham AISA pada penutupan perdagangan Selasa (14/8), ditutup menanjak 1,41% menjadi Rp 720 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×