kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Tarif Trump Jadi Ancaman Baru, Begini Dampaknya ke Pasar Keuangan Indonesia


Kamis, 03 April 2025 / 12:07 WIB
Tarif Trump Jadi Ancaman Baru, Begini Dampaknya ke Pasar Keuangan Indonesia
ILUSTRASI. AS akhirnya mengumumkan sejumlah tarif impor baru untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia yang akan berdampak pada pasar global


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID  JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan sejumlah tarif impor untuk kurang lebih 160 negara dan wilayah. Di mana, tarif timbal balik sebesar 32% dikenakan terhadap Indonesia, dan jadi tarif tertinggi ketiga di kawasan Asia Tenggara setelah Vietnam yang mengenakan tarif 46% dan Thailand  dengan tarif impor 36%.

Kebijakan tarif yang diberlakukan AS ini berfokus pada dugaan hambatan perdagangan dan manipulasi mata uang.

Asal tahu saja, surplus perdagangan Indonesia yang tercatat sebesar US$ 3,12 miliar per Februari 2025 berisiko terhenti. Mengingat, AS adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia, kini terancam mengurangi volume ekspor. 

“Tarif ini bisa mengakhiri surplus perdagangan Indonesia, karena negara lain seperti China, Vietnam, dan India tidak bisa menggantikan pasar AS,” ujar Ezaridho Ibnutama, Head of Research NH Korindo Sekuritas pada Kontan, (3/4).

Di pasar saham, IHSG juga berisiko mengalami tekanan, terutama pada sektor-sektor yang bergantung pada ekspor ke AS.

Baca Juga: Ini Daftar Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, Ada Indonesia

Ezaridho menambahkan, "Emiten yang sangat bergantung pada pasar AS akan mengalami tekanan besar akibat kebijakan ini."

Ia juga menyoroti bahwa Indonesia sangat bergantung pada ekspor dan investasi asing langsung (FDI) untuk pertumbuhan ekonominya.

“Sebagian besar PDB Indonesia bergantung pada pasar FDI dan ekspor. Jika ini terancam, ekonomi Indonesia akan menghadapi hambatan lebih lanjut, terutama dalam situasi ekonomi yang sudah goyah,” jelasnya.

Selain itu, kebijakan tarif ini menandai pergeseran fokus perdagangan global ke AS, dengan negara-negara yang terdampak berusaha membentuk blok perdagangan bebas.

Namun, bagi Indonesia yang sangat bergantung pada ekspor dan FDI, ini bisa memperburuk pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×