kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif Royalti Batubara untuk IUP Naik, Begini Efeknya ke Kinerja Adaro Energy (ADRO)


Rabu, 31 Agustus 2022 / 14:10 WIB
Tarif Royalti Batubara untuk IUP Naik, Begini Efeknya ke Kinerja Adaro Energy (ADRO)
ILUSTRASI. pertambangan?batubara ADARO Indonesia PT Adaro Energy Tbk ADRO


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyetujui penetapan kenaikan tarif royalti batubara bagi perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP).

Tarif royalti yang ditetapkan pemerintah dalam aturan baru tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Pada aturan sebelumnya tarif royalti maksimal 7%, sementara pada aturan baru naik menjadi 13,5%.

Dalam keterangan resmi, Selasa (30/8), manajemen PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengatakan, ADRO memiliki beberapa konsesi dengan skema IUP, termasuk Balangan Coal Companies yang memproduksi sekitar 5 juta ton per tahun dan Mustika Indah Permai (MIP), aset ADRO di Sumatera Selatan dengan produksi sekitar 2 juta ton per tahun.

Konsesi-konsesi ini memiliki calorific value (CV) menengah, antara 4.200 kkal/kg – 5.200 kkal/kg. Sehingga, pembayaran royalti akan naik dari tarif 3% – 5% menjadi 7% – 10.5%, tergantung harga batubara acuan (HBA). Pada harga sekarang, manajemen memperkirakan konsesi-konsesi ini akan membayar royalti 10,5%.

Baca Juga: Kinerja Mentereng, Analis Naikkan Target Harga Saham Adaro Energy (ADRO)

Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo mengatakan, sampai semester I-2022, tambang ADRO Balangan dan MIP berkontribusi masing-masing hanya 9% dan 4% terhadap keseluruhan produksi.

“Maka dari itu, berkaitan dengan kebijakan kenaikan tarif royalti untuk konsesi IUP baru-baru ini, kami memperkirakan dampaknya akan sangat kecil bagi ADRO,” terang Axel kepada Kontan.co.id, Selasa (30/8).

Emiten yang dinakhodai Garibaldi Thohir ini berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang semester pertama 2022. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 1,21 miliar.

Nilai laba bersih ADRO ini melejit 613% dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 169.964.

Menurut Axel, laba bersih ADRO selama periode semester pertama 2022 berada di atas estimasi yang dipasang, yakni sebesar 67% dan di atas konsensus yakni sebesar 64%.

Melejitnya laba bersih ADRO sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan  senilai US$ 3,54 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di semester pertama 2021 sebesar US$ 1,56 miliar, pendapatan ADRO naik hingga 127% secara tahunan.

Baca Juga: ADRO Cetak Rekor Pendapatan Tertinggi, Analis Rekomendasikan Beli

Pendapatan usaha (ADRO) yang naik hingga 127% secara tahunan, terutama didorong kenaikan pada harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 117%.

Axel menilai, kenaikan pendapatan ADRO sebenarnya tidak hanya didorong oleh kenaikan ASP, tetapi juga kenaikan volume penjualan sebesar 7% secara tahunan menjadi 27,5 juta ton.

“Berdasarkan estimasi kami, ASP ADRO masih akan tetap tinggi di paruh kedua 2022, didorong oleh tingginya permintaan global, khususnya dari China dan negara-negara Eropa,” sambung Axel.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×