kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

targetkan pertumbuhan kinerja 15%, ini strategi Setyamitra Kemas Lestari (SMKL)


Kamis, 11 Juli 2019 / 14:49 WIB
targetkan pertumbuhan kinerja 15%, ini strategi Setyamitra Kemas Lestari (SMKL)


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Setyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) optimistis bisnisnya akan tumbuh signifikan. SMKL optimistis tahun ini pihaknya bisa mencatatkan pertumbuhan 15%, baik untuk top line maupun bottom line.

Tahun lalu SMKL membukukan pendapatan sebesar Rp 2,17 triliun. Itu berarti setidaknya tahun ini SMKL bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,49 triliun. 

Pun dengan laba. Bila diekspektasikan tumbuh 15% maka tahun ini SMKL berharap bisa mendapat laba sebesar Rp 151,14 miliar. Tahun lalu, SMKL membukukan laba sebesar Rp 131,41 miliar. 

Direktur Utama PT Setyamitra Kemas Lestari Tbk Ang Kinardo mengatakan ada beberapa langkah yang akan ditempuh perusahaan. Ia menyebut, duit hasil IPO akan digunakan untuk beberapa hal. 

“Sekitar 40% akan kami gunakan untuk meningkatkan persediaan bahan baku kertas, 30% untuk membayar utang dan 30% sisanya akan kami gunakan untuk membangun pabrik baru,” ujar Direktur Utama PT Setyamitra Kemas Lestari Tbk Ang Kinardo, Kamis (11/7).

Untuk pabrik baru, Kinardo menyebut setelah ini pihaknya akan membangun di Jawa Tengah. Pabrik itu akan memiliki kapasitas pengolahan bahan hingga 150.000 ton per tahun. Arah pembangunan beberapa pabrik baru dari perusahaan customer-nya, ditengarai menjadi alasan pemilihan Jawa Tengah sebagai lokasi baru pabrik SMKL.

Selama ini SMKL mengandalkan satu pabrik yang ada di Tangerang, Banten. Pabrik itu memiliki luas lahan 14 hektare dengan bangunan fisik seluas 120.000 meter persegi. 
Sama seperti pabrik yang akan dibangun, pabrik SMKL di Tangerang itu memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun. “Hingga saat ini angka utilisasinya sekitar 80%. Tapi jumlahnya naik-turun sesuai dengan permintaan,” kata Kinardo.

Selain membangun pabrik, SMKL juga masih akan mengedepankan model bisnis integrated-packaging. Kinardo mengklaim hingga saat ini belum ada perusahaan di Indonesia yang menggunakan sistem bisnis seperti perusahaannya. “Saingan kami justru dari luar negeri seperti Vietnam dan India,” kata Kinardo.

Tidak hanya packaging, SKL juga menyediakan gudang untuk penyimpanan produk yang akan dikemas. Disamping itu, SKL juga akan menyediakan layanan distribusi produk dari pabrik produsen ke pabrik pengemasan SKL. “Layanan itu membuat dapat menekan cost pelanggan kami sehingga lebih memilih kami sebagai pengemas produk mereka,” tandas Kinardo.

Beberapa merk ternama seperti Unilever, Adidas, Indofood, Mayora, Oppo, Xiaomi, Samsung, Epson, Lenovo dan Smartfren disebut disebut sudah menjadi pelanggan SKL disamping beberapa produk lain seperti dari Mayora, Indofood, dan Unilever.

Terbaru, Kinardo mengatakan pihaknya baru saja mengantongi kontrak baru dengan perusahaan ritel asal Amerika Serikat, Walmart. Dengan penandatanganan itu, pihaknya akan mengekspor sebanyak 150 kontainer shopping bag Walmart ke Amerika Serikat. “Nilainya sekitar US$ 10 juta,” tandas Kinardo.

SKL selama ini memang fokus mengembangkan berbagai bentuk packaging. Sejak berdiri di tahun 2005, SKL menerima berbagai macam bentuk pengemasan mulai dari plastik, kertas hingga kardus. “Tapi dalam kurun waktu setahun ini, kita sudah mengurangi produk kemasan plastik,” ujar Kinardo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×