kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Target penyerapan capex ASII menyusut


Sabtu, 09 November 2013 / 06:01 WIB
Target penyerapan capex ASII menyusut
ILUSTRASI. FILE PHOTO: PetroChina's logo is seen at its petrol station in Nantong, Jiangsu province, China March 28, 2018. REUTERS/Stringer/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

BANDUNG. Target penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Astra International Tbk (ASII) tak sesuai rencana. Semula, ASII menganggarkan belanja modal sebesar Rp 15 triliun untuk tahun ini. Namun melihat pencapaian sampai kuartal III 2013 yang tak sesuai target, ASII pun memotong capex tahun ini menjadi Rp 13 triliun.

Hingga September 2013, Grup Astra telah menyerap belanja modal sebanyak Rp 7,7 triliun. Padahal, awalnya ASII menargetkan bisa menyedot belanja modal hingga Rp 9 triliun sampai kuartal III tahun ini.

Iwan Hadiantoro, Chief Group Treasury and Investor Relations ASII mengatakan, belanja modal di tahun ini digunting karena ekspansi di bisnis sektor alat berat dan pertambangan melambat.

Selain itu, kurang mulusnya proses pembebasan lahan membuat anggaran belanja modal untuk sektor infrastruktur juga terhambat. Semula, ASII menganggarkan dana Rp 2 triliun ke sektor ini. Namun, bujet sektor infrastruktur yang telah terserap sampai September 2013, cuma sekitar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar.

Sampai akhir tahun ini, belanja modal sektor ini bisa terserap Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar. "Sisanya akan kami alokasikan ke tahun depan," kata Iwan.

Iwan menambahkan, sebagian sisa dana belanja modal di tahun ini akan digunakan untuk memacu bisnis otomotif ASII. Perkiraan ASII, hingga akhir tahun ini, realisasi belanja modal akan mencapai Rp 13 triliun-Rp 14 triliun.

Analis Phintraco Securities, Setiawan Efendi menilai, bsinis batubara memang tengah merosot akibat permintaan batubara yang menciut dan harga yang menurun. Akibatnya, bisnis ASII dan alat berat ASII melemah. "Wajar jika mereka menjaga capex tak banyak dipakai," ucap dia.

Menurut Setiawan, penurunan capex ini tak akan terlalu memengaruhi kinerja ASII di akhir tahun. Ini karena, kontribusi sektor non-otomotif hanya menyumbang 30% terhadap laba konsolidasi. Paling besar, laba ASII masih ditopang dari bisnis otomotif. Harga saham ASII tak bergerak dari level Rp 6.700, Jumat (8/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×