Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |
JAKARTA. Kinerja PT Ciputra Development Tbk terus bertumbuh. Hingga Juli 2012, emiten properti ini meraup pra-penjualan (marketing sales) Rp 3,6 triliun. Jumlah itu setara 56,25% dari target pra-penjualan 2012 yang senilai Rp 6,4 triliun.
Direktur Ciputra Development, Tulus Santosa, mengungkapkan seluruh proyek menyumbang secara merata terhadap pra-penjualan hingga akhir Juli. "Penjualan semua proyek masih bagus hingga Juli kemarin," kata dia kepada KONTAN, Senin (3/9).
Ciputra Development memang cukup leluasa meningkatkan pra-penjualan. Sebab, Ciputra menggarap sembilan proyek residensial baru di tahun ini. Proyek itu tersebar di Pangkal Pinang, Yogyakarta, Medan, Pekanbaru, Semarang, Palu, Cirebon, Jambi dan Batam.
Hingga semester I-2012, Ciputra Development sudah meluncurkan dua proyek, yakni di Pangkal Pinang dan Yogyakarta. Sisanya mulai digarap di paruh kedua ini.
Untuk merampungkan ekspansi itu, emiten berkode saham CTRA ini mengucurkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 2 triliun. Dana itu tak seluruhnya digunakan untuk menggarap proyek Ciputra Development.
Porsi belanja modal paling banyak yaitu Rp 1 triliun justru dipakai untuk pengembangan proyek Ciputra World I dan Ciputra World II yang dijalankan anak usaha, yakni PT Ciputra Property Tbk.
Ciputra Development hanya mengambil porsi belanja modal senilai Rp 500 miliar. Sisa belanja modal dialokasikan untuk kebutuhan anak usaha yang lain yaitu PT Ciputra Surya Tbk.
Kehadiran proyek baru tersebut meningkatkan jumlah proyek Ciputra Development menjadi 42 proyek yang tersebar di 26 kota. Sebanyak 34 proyek tersebut merupakan segmen residensial. Adapun sisanya sebanyak 8 proyek merupakan segmen komersial.
Kinerja pra-penjualan CTRA hingga Juli diklaim melebihi ekspektasi. Ciputra Development melihat potensi perolehan pra-penjualan tahun ini melebihi target yang senilai Rp 6,4 triliun.
Namun, CTRA tak ingin gegabah merevisi target pra-penjualan tahun ini. "Kami lihat dulu marketing sales hingga September, Jika sangat kuat tak menutup kemungkinan untuk revisi," kata Tulus. Harga CTRA, Senin (3/9), naik 1,61% menjadi Rp 630 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News