kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Target penjualan ORI 009 perbankan


Senin, 23 Juli 2012 / 06:51 WIB
Target penjualan ORI 009 perbankan
ILUSTRASI. 3 Rekomendasi emulator Android untuk main Ragnarok X di laptop atau PC Anda


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Penawaran obligasi negara ritel atau yang biasa disebut ORI baru akan dilakukan Oktober 2012. Namun para agen penjual dari pihak perbankan yakin mampu menjual ORI seri 009 lebih besar dari seri 008.

Direktur Consumer Banking PT Bank Cental Asia (BCA), Henry Koenaifi, yakin BCA mampu menjual ORI 009 lebih besar dibanding tahun lalu. "Kami belum tahu persis rencana pemerintah berapa. Namun dari kesanggupan dan penjualan tahun lalu. Kami memperkirakan bisa menjual hingga Rp 1,2 triliun," ujar dia kepada KONTAN. Tahun lalu, BCA menargetkan bisa menjual Rp 800 - an miliar.

Nilai tersebut menurut Henry setara dengan 10% kemungkinan target indikatif pemerintah Rp 12 triliun - Rp 13 triliun. Karena itu, dia pun percaya target penjualan ORI 009 kali ini lebih besar dari ORI 008 sebesar Rp 11 triliun.

Permintaan nasabah yang cukup banyak menurut Henry menjadi alasan kuat kalau mereka mampu menjual ORI 009 lebih besar. Selain itu, dugaan Henry pemerintah tidak akan menurunkan target penjualan ORI 009 dari penerbitan tahun lalu. "Saya pikir permintaannya masih akan banyak. Tren bunga pasti turun, ini tidak mungkin melawan market," kata dia.

PT Bank Negara Indonesia (BNI) pun yakin pihaknya akan menjual ORI 009 dengan nilai lebih besar dari tahun 2011 atau minimal sama dengan tahun lalu. Noviana C Purnamasari, Vice President Emerald and Affluent Segment PT Bank Negara Indonesia (BNI), bilang tahun lalu mampu menjual ORI 008 Rp 1,2 triliun.

Rendahnya suku bunga Bank Indonesia membuat Noviana yakin minat investor masih cukup besar terutama bagi investor konservatif.

Noviana juga memperkirakan kondisi global ke depan masih akan membaik. Karena itu, investor akan mendapatkan capital gain menarik.

Standard Chartered Bank Indonesia pun bilang permintaan investor pada penawaran kali ini akan membludak. Sayangnya, Wang Wardhana, Head of CB Market Sales Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia, belum bisa memasang target khusus. Sebab, pemerintah belum memberi kepastian soal total target emisi yang akan dibebankan kepada agen penjual.

Wang menjelaskan, tahun ini permintaan terhadap obligasi dalam negeri masih meningkat. Hal tersebut ditandai dengan dana asing di surat utang Indonesia meningkat. Menurut dia, itu bisa mengerek kepercayaan investor domestik kembali membeli ORI. Ditambah tahun ini, ada ORI 004 jatuh tempo.

Skema baru

Rencana pemerintah memberi batasan waktu penjualan (holding period) dan membatasi maksimal penjualan menurut Wang akan mempengaruhi penjualan mereka. Namun sampai sekarang mereka masih belum bisa menghitung seberapa dampaknya. "Ada strategi yang memang sedang dibicarakan," ujar dia, kepada KONTAN.

Pada lelang ORI 009, pemerintah akan merubah skema penjualan. Yaitu, investor tidak boleh langsung menjual ORI di pasar sekunder. Investor harus menunggu sampai satu kali masa pembagian kupon. Satu lagi, pemerintah menurunkan nilai maksimal pembelian ORI dari Rp 3 miliar menjadi Rp 2,5 miliar.

Meski begitu, Wang mengaku, selama menjadi agen penjual investor ORI mereka tidak banyak menarik dana awal pencatatan ORI di pasar sekunder. Karena itu, Standard Chartered tidak khawatir skema baru ini akan mengurangi target penjualan.

Menurut Wang, langkah pemerintah diambil agar investor ORI benar-benar investor ritel, bukan titipan korporasi ataupun pihak asing.

Tapi, dengan tipe investor di Indonesia tetap menginginkan fleksibilitas dalam berinvestasi tentu akan menghambat. "Mindset mereka, semakin likuid akan semakin baik," kata Wang.

Pemerintah mengindikasi kalau penerbitan ORI kali ini tidak memasang target tertentu. "Pemerintah bisa fleksibel. Bisa saja ditutup dengan penyerapan lelang bisa," ujar Direktur Surat Utang Negara Loto S. Ginting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×