kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tambah gerai, Duta Intidaya siapkan rights issue


Sabtu, 16 September 2017 / 08:47 WIB
Tambah gerai, Duta Intidaya siapkan rights issue


Reporter: Riska Rahman | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) mencari pendanaan dari pasar modal dengan menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Rights issue itu dilakukan untuk membiayai ekspansi.

Presiden Direktur DAYA Lilis Mulyawati mengatakan, perusahaan ini akan menerbitkan 343 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Artinya, DAYA membidik tambahan modal minimal sebesar Rp 34,3 miliar. Jumlah saham itu setara dengan 14,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh DAYA.

Rights issue tersebut diharapkan bisa berlangsung pada akhir tahun ini. Nantinya, dana rights issue akan digunakan untuk membangun gerai baru. "Rencananya kami akan membangun minimal 30 gerai baru di Jawa dan Bali, serta di kota-kota besar di Kalimantan dan Sulawesi," ujar Lilis saat ditemui usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (15/7).

Lilis menjelaskan, dana yang dibutuhkan untuk membangun satu gerai baru sekitar Rp 1 miliar. Nah, hingga akhir tahun 2017, pengelola gerai Watsons ini menargetkan bisa membuka 25 gerai baru.

Per September, DAYA telah membuka 14 gerai. Sehingga, DAYA masih akan mengejar 11 pembangunan gerai lagi di sisa tahun ini. Hingga kini, total gerai yang dikelola DAYA mencapai 71 gerai, yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali. Sampai akhir 2017 nanti, jumlah gerai perusahaan akan mencapai 80 gerai.

Sejumlah ekspansi ini membuat DAYA optimistis penjualannya bisa tumbuh positif. Apalagi, minat masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan diri (personal care) masih cukup tinggi.

Lilis yakin, meski sempat dihantui pelemahan daya beli masyarakat, penjualan DAYA tahun ini tetap bisa tumbuh di atas 10%. "Kami juga terus berinovasi untuk menambah produk di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia masih sering belanja di luar negeri untuk produk perawatan kulit dan kosmetik," papar dia.

Selain menambah gerai, DAYA juga mulai menggarap pasar e-commerce. Sejak awal 2017, perusahaan ritel ini sudah mengenalkan Watsons ID, aplikasi pembelian secara online.

Hingga Maret 2017 lalu, DAYA berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 49,5% menjadi Rp 95,23 miliar. Sayangnya, pada periode ini, DAYA masih harus menanggung kerugian sebesar Rp 2,69 miliar. Ini lantaran beban usaha dan beban lain-lain yang masih tinggi. Meski demikian, angka kerugian ini sudah mulai menyusut dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 4,2 miliar.

Hingga kuartal I-2017, DAYA memiliki nilai aset Rp 205 miliar dengan total kas setara kas sebesar Rp 57,8 miliar. Lalu total liabilitasnya mencapai Rp 108 miliar dengan ekuitas Rp 96,9 miliar. Kemarin, saham DAYA menguat 3,14% menjadi Rp 197 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×