Reporter: Anna Suci Perwitasari, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Agar lebih leluasa berekspansi di tahun 2011, PT Tambang batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan menambah belanja modal alias capital expenditure (capex) mereka tahun ini.
Sebelumnya, produsen batubara pelat merah ini menganggarkan capex Rp 1,5 triliun di 2011. Namun, kini, PTBA menambah bujet belanjanya menjadi Rp 1,8 triliun.
Meski naik, nilai capex baru ini tidak bakal membebani keuangan Bukit Asam. Direktur Utama PTBA Sukrisno bilang, kas internal PTBA masih sangat memadai, yakni mencapai Rp 4,8 triliun. "Seluruh dana capex akan diambil dari kas internal perusahaan," katanya, Senin (3/1).
Sukrisno menjelaskan, sekitar 80% dari anggaran belanja tersebut akan diserap untuk pengembangan usaha. "Sedangkan kebutuhan dana operasional rutin tidak terlalu banyak karena eksplorasi kami sudah selesai semua," kata dia.
Wajar jika PTBA menambah anggarannya. Soalnya, PTBA membutuhkan banyak dana untuk mengembangkan berbagai proyeknya.
Sukrisno memperkirakan, proyek akan memakan banyak anggaran adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari yang berkapasitas 2 x 100 megawatt (MW) dan proyek kereta api angkutan batubara yang merupakan proyek patungan bersama Transpacific.
Untuk proyek PLTU Banjarsari yang berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, PTBA baru menggelontorkan dana Rp 160 miliar. Padahal, proyek ini memerlukan lebih banyak fulus.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana senilai US$ 300 juta atau setara Rp 2,7 triliun (kurs US$ 1 setara Rp 9.000). Sebelumnya, Sukrisno pernah bilang, PTBA sudah mendapat komitmen pinjaman bank senilai Rp 2 triliun untuk proyek ini. Namun sisanya harus dipenuhi dari kas internal.
Tahun ini pula, PTBA banyak mengikuti tender proyek PLTU di mulut tambang seperti PLTU Sumsel 6 (2x300 MW), PLTU Riau (2x300 MW), dan PLTU Sumatera Selatan (2x600 MW).
Perusahaan yang dikabarkan akan mengambil saham divestasi Newmont ini juga ikut tender PLTU Madura (2x200 MW), meskipun tidak memiliki tambang di daerah tersebut. Nantinya, PTBA tetap akan memasok kebutuhan batubara di proyek ini.
Dengan peningkatan Capex, PTBA berharap produksi batubara 2011 akan naik sebesar 9% dibandingkan pencapaian tahun 2010 lalu. "Untuk penjualan kami targetkan naik 7%," tutur Sukrisno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News