Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT. Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sudah menyatakan, tahun ini mereka tidak memiliki rencana mengakuisisi tambang atau melakukan ekspansi. Alasannya, ENGR berniat fokus pada percepatan produksi dari aset-aset yang sudah ada.
Aset tersebut antara lain berupa blok pertambangan minyak dan gas. Saat ini, ENGR memiliki delapan blok tambang yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Tapi, baru tujuh blok yang sudah beroperasi. Satu blok yang lain, yakni blok Tonga yang terletak di Sumatera, belum beroperasi. "Blok Tonga masih dalam tahap eksplorasi, kemungkinan akhir kuartal empat 2009 baru bisa berproduksi," ujar Wakil Presiden Hubungan Investor ENRG Herwin Hidayat.
Blok Tonga merupakan hasil akuisisi ENGR terhadap 75% saham PT Mosesa Petroleum senilai US$ 11,8 juta. Perseroan tersebut memperkirakan Blok Tonga memiliki cadangan sumber daya sebesar 90 million barel of oil equivalent (MMboe) atawa juta barel ekuivalen minyak. Sedang rata-rata produksi diperkirakan lebih dari 850 barel minyak per hari.
Selain itu, di Tahun Kerbau ini ENRG mengandalkan beberapa kontrak dari tahun lalu yang masih berlanjut di tahun ini, atawa carry over. Herwin enggan menyebut berapa nilai total kontrak carry over tersebut. Alasannya, nilai kontrak tergantung dari volume dan harga jual gas. "Di 2009 ini, kami berkomitmen menjual harga gas minimal US$ 4 per mmbtu," ujar Herwin.
Ia juga menyangkal kabar ENRG bakal segera melakukan penawaran saham kembali (rights issue). Apalagi, kondisi pasar masih morat-marit. Menurutnya, manajemen ENRG masih membicarakan perlu tidaknya melakukan rights issue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News