kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak berdaya, rupiah terus melemah ke Rp 14.818 per dolar AS di tengah hari ini


Senin, 20 Juli 2020 / 12:13 WIB
Tak berdaya, rupiah terus melemah ke Rp 14.818 per dolar AS di tengah hari ini
ILUSTRASI. Rupiah melemah dan berada di atas level Rp 14.800 per dolar AS


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah di pasar spot tak kunjung membaik. Senin (20/7) pukul 12.00 WIB, rupiah spot berada di level Rp 14.818 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Alhasil, rupiah terus tertekan dan melemah 0,78% dibanding penutupan Jumat (17/7) di Rp 14.703 per dolar AS. Padahal, di awal perdagangan hari ini, rupiah dibuka menguat ke Rp 14.695 per dolar AS.

Ini juga menjadi level terburuk bagi mata uang Garuda sejak 18 Mei 2020. Kala itu, rupiah berada di posisi Rp 14.850 per dolar AS.

Baca Juga: Loyo, rupiah melemah 0,75% ke Rp 14.814 per dolar AS jelang tengah hari

Di tengah hari ini pun, rupiah masih menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia. Padahal, mata uang di kawasan kini cenderung menguat. 

Dolar Taiwan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,16%. Disusul, peso Filipina yang menanjak 0,15% dan won Korea Selatan yang menguat 0,12% terhadap the greenback.

Selanjutnya ada rupee India yang terkerek 0,11%. Ringgit Malaysia pun terlihat berada di zona hijau setelah terapresiasi 0,07% dan dolar Hong Kong naik tipis 0,008%.

Sementara itu, baht Thailand masih menghuni zona merah setelah terkoreksi 0,34%. Kemudian ada yen Jepang yang melemah 0,24 dan dolar Singapura yang terdepresiasi 0,04%. 

Sedangkan, yuan China terlihat turun tipis 0,001% terhadap dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×