Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih bergerak flat dalam perdagangan hari ini. Pukul 11.15 WIB, rupiah di pasar spot bertengger di level Rp 14.265 per dollar Amerika Serikat (AS).
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim menjelaskan keadaan ini disebabkan oleh campuran sentimen Brexit yang membuat lesu rupiah, dengan rilis data ekonomi China yang menggembirakan.
"Pelaku pasar melihat rilis data China melegakan, tapi ternyata beban Brexit mampu membuat pelaku pasar pesimis terhadap pasar Asia dan juga Eropa," tutur Ibrahim, Kamis (14/3).
Seperti yang gencar diberitakan, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, akhirnya menemui kegagalan lagi pada kesempatan voting kedua yang berlangsung kemarin.
Parlemen Inggris menginginkan Inggris keluar Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (No Deal Brexit).
Ditambah lagi, Ketua Komisi Uni Eropa (Europe Union, EU), Jean-Claude Juncker sudah mewanti-wanti tidak akan memberikan kesempatan apapun kepada May untuk Brexit.
Keadaan ini tentunya menguntungkan bagi indeks dollar AS, dan berimbas pada pergerakan rupiah pagi ini.
Sementara data perekonomian China yang menggembirakan, sedikit memberi suplemen rupiah hingga tidak melesu terlalu dalam pada pembukaan pagi ini.
Pada hari ini, investasi riil China periode Januari-Februari 2019 diumumkan tumbuh 6,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, seperti dilansir dari Trading Economics. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 6%.
Kemudian, penjualan barang-barang ritel periode Januari-Februari 2019 tumbuh sebesar 8,2% yoy, di atas konsensus yang sebesar 8,1% yoy.
Namun demikian, Ibrahim memproyeksi rupiah berpeluang melemah. Dirinya juga meramal hasil cadangan devisa yang diumumkan minggu depan, akan susut di bawah angka US$ 130 miliar, dari bulan sebelumnya.
"Rupiah diproyeksi bergerak di rentang Rp 14.275 per dollar AS - Rp 14.240 per dollar AS pada perdagangan hari ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News