kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun lalu WSKT meraih pendapatan Rp 10,4 triliun


Senin, 12 Januari 2015 / 08:16 WIB
Tahun lalu WSKT meraih pendapatan Rp 10,4 triliun
CEO Microsoft Satya Nadella Jadi Miliarder Setelah Sahamnya Melonjak 1.000%


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten konstruksi tampak mendapat masalah besar dari kondisi politik yang terjadi pada tahun lalu. Tak ayal, target kinerja PT Waskita Karya Tbk (WSKT), misalnya, tak sesuai harapan awal. Sepanjang tahun 2014, WSKT diperkirakan meraup pendapatan Rp 10,4 triliun.

Angka tersebut tumbuh 7,43% dari Rp 9,68 triliun di akhir tahun 2013. Namun, pencapaian pendapatan 2014 itu tak sesuai target WSKT yang sebesar Rp 11,8 triliun. Toh, WSKT masih tersenyum.

"Pendapatan memang tidak tercapai. Tapi laba 2014 melampaui target," ungkap Antonius Yulianto, Sekretaris Perusahaan WSKT, kepada KONTAN, Minggu, (11/1).

Sayang, Antonius enggan menyebutkan laba yang diraih. Sebelumnya, WSKT membidik perolehan laba Rp 450 miliar atau naik 22,26% dari tahun sebelumnya. Namun jika menengok hasil kinerja WSKT di kuartal III-2014 target laba itu tampak digapai. Sebab laba WSKT hanya Rp 129,14 miliar atau baru 29,15% dari target.

Meskipun pendapatan tak memenuhi proyeksi awal, Antonius menyatakan, WSKT meraih kontrak baru sekitar Rp 22,4 triliun. Raihan kontrak baru itu melebihi target yang senilai Rp 18,7 triliun. Kontrak tersebut dari proyek Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp 700 miliar, Bendungan Sinamar di Padang senilai Rp 147 miliar, dan jalan tol Pejagan-Pemalang tahap I senilai Rp 1,6 triliun.

WSKT juga menggarap apartemen Frontier Surabaya senilai Rp 1,5 triliun dan apartemen Darmo Surabaya senilai Rp 620 miliar. Tahun ini, WSKT yakin bisa mengerjakan kontrak Rp 50 triliun. Nilai tersebut terdiri dari Rp 18 triliun sisa kontrak tahun 2014 dan Rp 32 triliun kontrak baru.

"Laba 2015 diharapkan bisa tembus Rp 1 triliun jika Waskita mendapat Penambahan Modal Negara (PMN)," harap Antonius. Caranya, WSKT akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 5,3 triliun.

Porsi PMN senilai Rp 3,5 triliun dan publik senilai Rp 1,8 triliun. Saat ini pemerintah memiliki 67,76% saham WSKT dan sisanya milik publik. Menurut Antonius, rights issue membuat ekuitas WSKT naik tiga kali lipat. Kini, ekuitas WSKT adalah Rp 2,6 triliun.

Pasca rights issue, ekuitas WSKT menjadi Rp 7,9 triliun. Dana tersebut untuk pengembangan bisnis dimana 70% untuk pembangunan jalan tol melalui anak usaha PT Waskita Toll Road. Lalu 30% sisanya untuk jaringan listrik di Sumatera yang dikerjakan dari divisi energi dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×