Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT XL Axiata Tbk (EXCL) catat laba bersih sebesar Rp 160 miliar hingga kuartal III 2016. Kinerja ini jauh lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu dengan kerugian sebesar Rp 507 miliar.
Salah satu penyebab perbaikan kinerja adalah penguatan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). XL Axiata juga dapat keuntungan dari penjualan menara ke Protelindo.
Sesuai keterangan tertulis, total pendapatan EXCL menurun 5% menjadi Rp 16,08 triliun dari Rp 16,92 triliun. Yang disebabkan pendapatan dari selular dengan kontribusi 95% ke total pendapatan menurun 6% menjadi Rp 15,3 triliun dari Rp 16,2 triliun.
Penurunan paling besar terjadi dari pendapatan non data sebesar 16% menjadi Rp 8,26 triliun dari Rp 9,91 triliun YoY. Pendapatan jasa interkoneksi juga menurun 26% menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp 1,83 triliun.
Sementara sewa menara dan sewa sirkit juga mengalami penurunan 1,2% dan 2,7% menjadi Rp 393 miliar dan Rp 244 miliar. Jadi penopang pendapatan XL masih berasal dari pendapatan data yang naik 27% menjadi Rp 5,69 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 4,45 triliun.
Presiden Direktur & CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, akan terus fokus untuk meningkatkan cakupan wilayah dan kualitas jaringan data untuk menempatkan XL sebagai penyedia layanan digital. ”Ini merupakan bagian dari strategi transformasi XL sehingga berharap terus menjadi momentum pertumbuhan kinerja oprasi perusahaan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10).
Basis pelanggan XL terus tumbuh dengan penambahan 1 juta pelanggan pada triwulan ini, menjadi total 45 juta, 8% lebih tinggi dari basis pelanggan tahun lalu 41,5 juta pelanggan. ARPU blended XL telah meningkat menjadi lebih dari Rp 36.000 pada periode 9 bulan di 2016 ini, atau 13% lebih tinggi dari Rp 32.000 di periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News