Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Langkah efisiensi yang ditempuh PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tahun lalu membuahkan hasil positif. Emiten tambang ini mencetak laba bersih di 2016 hingga US$ 130,71 juta. Angka itu melonjak 107,13% dibanding raihan pada 2015 yang hanya US$ 63,1 juta.
Meski begitu, pendapatan bersih ITMG tahun lalu turun 13,97% menjadi US$ 1,3 miliar ketimbang tahun sebelumnya. Namun, mereka berhasil memangkas beban penjualan sebesar 25% jadi US$ 99,38 juta. Beban keuangan dan beban lain-lain juga menyusut signifikan. Alhasil, laba per saham ITMG tercatat naik, dari sebelumnya cuma US$ 0,06 menjadi US$ 0,12 per saham.
Area penjualan utama batubara ITMG masih di wilayah Asia Tenggara, India, dan Pakistan yang menyumbang pendapatan mencapai US$ 497 juta. Lalu, perusahaan tambang yang berdiri 1987 silam ini juga memasok batubara ke Taiwan, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang. Sementara penjualan domestik berkontribusi sebesar 13% dari total pendapatan Indo Tambangraya.
Tahun ini, ITMG menargetkan produksi batubara sebanyak 26,2 juta ton. Mereka menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 38 juta, atau sama dengan tahun lalu.
Yudha Gautama, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan, pada kuartal IV 2016, ITMG membukukan laba bersih sebesar US$ 61 juta. Kinerja ini jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 yang mengalami rugi bersih US$ 20 juta.
Menurut Yudha, laba bersih ITMG di kuartal terakhir tahun lalu itu berada di atas estimasi Mandiri Sekuritas dan perkiraan konsensus. "Hasil tersebut lebih baik dari perkiraan karena lebih rendahnya estimasi harga pokok penjualan akibat biaya tambang yang lebih rendah," ungkap Yudha dalam riset yang dipublikasikan Jumat (24/2).
Biaya tambang ITMG di kuartal IV 2016 lebih rendah 31% dibanding periode yang sama pada 2015. Sedangkan harga jual rata-rata perusahaan yang mengoperasikan enam konsesi tambang di Kalimantan ini lebih tinggi dari kuartal IV 2015.
Salah satu daya tarik ITMG adalah posisi kas yang kuat. Per akhir Desember tahun lalu, induk tujuh perusahaan ini melaporkan neraca keuangan tanpa hutang, dengan uang kas mencapai US$ 328 juta, naik dari posisi September yang hanya US$ 268 juta. Arus kas bersih operasionalnya juga tetap kuat yakni sebesar US$ 145 juta.
Meski demikian, Yudha merekomendasikan jual untuk saham ITMG, dengan target harga Rp 12.250 per saham dan valuasi price earning ratio 2017 sebesar 10,9 kali. Pada perdagangan Jumat (24/2), harga saham ini naik 3,14% ke Rp 17.225.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News