kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Siantar Top (STTP) bidik kontribusi ekspor mencapai double digit


Jumat, 19 Februari 2021 / 08:25 WIB
Tahun ini, Siantar Top (STTP) bidik kontribusi ekspor mencapai double digit


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siantar Top Tbk membidik pertumbuhan kontribusi pasar ekspor hingga double digit. Sepanjang tahun lalu, emiten berkode saham STTP ini mencatat kontribusi pasar ekspor berada di level high single digit.

Direktur STTP, Armin menjelaskan permintaan dari luar negeri sampai saat ini masih baik. "Hanya saja masalah yang masih terjadi sampai saat ini ketersediaan kapalnya sehingga kami kesulitan untuk mengirim barang," ujarnya kepada  kontan.co.id , Rabu (17/2).

Armin bilang, masalah kurangnya ketersediaan kapal terjadi sejak September tahun lalu. Akibatnya, kontribusi penjualan dari luar negeri sulit untuk bertumbuh. Ia mengungkapkan, penjualan ekspor STTP sepanjang tahun lalu tetap bertumbuh. Namun, pertumbuhannya tidak signifikan. "Tahun lalu sebenernya tumbuh, hanya saja kecil tidak sampai 5% pertumbuhannya dibandingkan 2019," sebutnya.

Lanjutnya, secara keseluruhan kontribusi ekspor di tahun lalu hampir mendekati dua digit atau sekitar 9%. Oleh sebab itu, tahun ini Siantar Top menargetkan kontribusi ekspor bisa mencapai di atas double digit.

Baca Juga: Siantar Top (STTP) siapkan dana Rp 200 miliar, lunasi obligasi jatuh tempo April 2021

Kendati menargetkan pertumbuhan kontribusi, Armin mengakui tahun ini perusahaan tidak terlalu fokus untuk mengejar pasar baru di luar negeri. "Sementara, saat ini kami tidak terlalu fokus ke ekspor karena di masa pandemi ini sulit juga untuk komunikasi dan mencari distributor tidak mudah penjajakannya sehingga kami memilih untuk memperluas dan memperdalam tujuan ekspor eksistng," jelasnya.

Siantar Top melakukan ekspor produk pada negara-negara yang tersebar di Asia seperti Taiwan, Thailand, Tiongkok, Kamboja hingga Korea. Di samping itu, perusahaan juga terus mempersiapkan pabrik barunya di Pasuruan. Armin bilang, progresnya sudah hampir selesai sehingga tahun ini perusahaan bisa memulai untuk melakukan trial produk.

Sekedar mengingatkan, pabrik di Pasuruan dibangun dengan tujuan awal sebagai lab research and development dan trial produk. Namun, ia juga menegaskan bahwa pabrik tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pabrik produksi apabila situasi memungkinkan untuk melakukan penambahan kapasitas walaupun tidak besar.

Kendati begitu, untuk meluncurkan produk baru, pihaknya mengaku masih akan wait and see terlebih dahulu. Menurutnya, kondisi di 2021 masih tetap mengkhawatirkan dibandingkan tahun lalu.

"Sebab di tahun 2021, masyarakat yang terpapar virus korona terus meningkat dan walaupun ada sentimen vaksin tetapi juga tidak ada jaminan tidak akan terpapar kembali sehingga situasi saat ini masih mengkhawatirkan," imbuhnya.

Selanjutnya: Siantar Top (STTP) Menyiapkan Capex Rp 450 Miliar di Tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×