kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Salim Ivomas Pratama anggarkan capex Rp 2,2 triliun


Selasa, 10 Mei 2011 / 14:04 WIB
ILUSTRASI. 5 jurusan kuliah unik di dunia, Indonesia juga ada!


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,2 triliun tahun ini. Sebagian besar sumber pendanaan untuk capex tersebut nantinya akan diambil dari dana hasil initial public offering (IPO). Anak usaha dari Indoagri Resources Ltd tersebut diperkirakan dapat meraup dana sebesar-besarnya Rp 5,372 triliun.

Sayangnya, direksi perseroan saat menggelar jumpa pers, Selasa (9/5) tak merinci berapa besarnya porsi dana IPO yang akan digunakan untuk capex. Jika menilik pada paparan perseroan, 40% dana IPO akan digunakan untuk membayar utang bank. Sementara sebesar 50% membiayai divisi perkebunan dan sekitar 10% akan dipakai untuk penambahan fasilitas produksi dan pembelian transportasi kapal.

Direktur PT Salim Ivomas Pratama Tbk Suami Suriady menuturkan, tahun ini perseroan bakal menambah empat unit kapal tongkang. Adapun kapal yang dimiliki saat ini berjumlah 3 unit. "Capex untuk kapal sekitar Rp 150 miliar," jelasnya.

Sementara itu, untuk besaran utang, Wakil Presiden Direktur PT Salim Ivomas Pratama Tbk Paulus Moleonoto menyebut angkanya sebesar US$ 200 juta. Utang tersebut terkait aksi korporasi Salim Ivomas Pratama saat mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Paulus menambahkan, dalam lima tahun mendatang perseroan menargetkan memperluas lahan sawit menjadi 280.000 hektare dari yang saat ini seluas 204.000 hektare. Adapun target produksi hingga lima tahun ke depan sebanyak 75.000 ton. Sementara itu, untuk tebu dari luasan lahan tertanam tahun ini sebesar 11.000 hektare, dalam dua tahun ke depan ditargetkan menjadi 18.000 hektare.

Sayangnya, Paulus enggan membeberkan target pendapatan dan laba tahun ini. Namun, ia menuturkan, secara prospek tahun ini cukup menjanjikan
mengingat harga CPO per kuartal pertama 2011 sudah mencapai US$ 7.800 per ton. Angka ini naik dibandingkan harga per akhir 2010 yakni US$ 7.060 per ton.

"Per kuartal pertama, net sell perseroan sudah mencapai Rp 2,9 triliun, sedangkan laba bersih Rp 527 miliar," jelas Paulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×