Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) tampaknya masih akan meraih rapor merah di tahun ini. Akibat beban utang yang masih menumpuk, perusahaan halo-halo ini masih akan kesulitan mencetak untung.
Direktur Keuangan ISAT Stefan Carlson mengatakan, utang yang masih tinggi di tengah pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat Indosat masih akan menderita kerugian akibat rugi kurs. Maklum, perusahaan ini cukup banyak berutang dalam dollar AS.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2013 dari manajemen ISAT, perusahaan ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp 231,20 miliar. Jumlah itu naik 28,10% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 180,50 miliar. Untuk memperbaiki kinerja, Indosat berusaha mempercepat pelunasan utangnya.
Presiden Direktur ISAT Alexander Rusli bilang, sepanjang tahun ini, cash flow ISAT akan banyak dialokasikan untuk membayar utang. Upaya ISAT mempercepat pelunasan utang memang terlihat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2013, perusahaan ini berhasil mengurangi utang hingga 21,3% dari Rp 25,7 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 20,2 triliun.
Agar posisi kas cukup untuk membayar utang, perusahaan ini akan menggeber pendapatan. Salah satu caranya adalah dengan mempercepat upaya modernisasi dan perbaikan jaringan. Indosat akan memperbarui BTS lama dengan model baru yaitu BTS multi standar radio. Untuk aksi ini, ISAT menyiapkan dana senilai Rp 8 triliun.
Alexander berharap, dengan perbaikan kualitas jaringan, pendapatan ISAT akan terus tumbuh. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2013, Pendapatan ISAT sebenarnya naik 14,2% dari Rp 10,25 triliun menjadi Rp 11,70 triliun di paruh pertama tahun ini. Kenaikan ini ditopang lonjakan pendapatan bisnis selular sebesar 13,7% dari Rp 8,42 triliun menjadi Rp 9,57 triliun.
Pendapatan bisnis non selular juga naik 16,3% dari Rp 1,83 triliun menjadi Rp 2,13 triliun. Pada semester I-2013 modernisasi BTS di Jabodetabek sudah rampung hingga 60%. "Targetnya selesai pada oktober," tutur Alexander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News