Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto
Ogan Kemering Ilir. Pabrik baru Asia Pulp and Papper (APP) Sinar Mas akan rampung pada tahun ini. Pabrik yang terletak di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan ini akan menyumbang pendapatan hingga US$ 1,5 miliar per tahun.
Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinar Mas Grup, mengatakan, penyelesaian pabrik APP yang bernama OKI Pulp and Papper mencapai 75%. Diharapkan pada kuartal IV tahun ini sudah bisa beroperasi dan memberikan kontribusi positif.
Pabrik ini akan menyasar pasar ekspor sebesar 95% dari total produksi. "Nilai investasinya Rp 35 triliun atau US$ 3 miliar akan menyumbang kepada ekspor kami sekitar US$ 1,5 miliar," kata Sulis - panggilan Gandhi- kepada KONTAN, Kamis (23/3).
Selain memproduksi pulp, pabrik baru ini akan memproduksi tisu. Porsi produksinya sebanyak 2 juta ton pulp dan 500.000 ton tisu.
Yang jelas, biaya pembangunan pabrik baru ini lebih murah dibandingkan dengan pabrik-pabrik milik APP lain. Pabrik ini didukung dengan power plant yang berbasis bio massa.
"Dengan itu, kita bisa memangkas biaya produksi besar sekali karena bahannya kan dari kayu sendiri, getah kayunya itu," lanjut Sulis.
Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Sinarmas, mengatakan, saat ini APP memiliki 4 pabrik yang beroperasi dengan total kapasitas produksi 10 juta ton. Hampir sebagian besar produksinya menyasar pasar ekspor dan sebagian kecil menyasar pasar dalam negeri.
"Pabrik kami ada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Pindo Deli dan Lontar Papyrus yang kurang lebih produksinya 10 juta ton, nanti kalau ini beroperasi maka akan jadi 12 juta ton per tahun," terangnya.
Pabrik akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan pabrik pulp berkapasitas 2 juta ton yang akan selesai pada akhir tahun ini. Tahap kedua adalah pabrik yang akan memproduksi tisu.
Pabrik ini akan dibangun pada tahun depan. "Nanti kalau tisu sudah jadi, maka 20% dari total produksi pulp akan menjadi bahan baku tisu. Kalau tisu seluruhnya memang berorientasi untuk ekspor," lanjutnya.
Untuk keperluan pembangunan pabrik tahap kedua, APP masih menimbang opsi pendanaan. Grup Sinarmas ini masih mencermati volatilitas nilai tukar rupiah. Sebab saat ini bahan baku masih membutuhkan komponen yang berhubungan dengan bahan baku impor.
Suhendra mengatakan, tahun ini APP hanya akan membangun satu pabrik. Dalam jangka pendek dan menengah perusahaan kertas ini belum ada keinginan membangun pabrik baru.
Jika nanti memang ada kebutuhan baru di pasar kertas dan tisu, terbuka kemungkinan ekspansi lebih jauh lewat penambahan pabrik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News