kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Tahun depan, IPO berpotensi lebih ramai


Senin, 19 Oktober 2015 / 11:03 WIB
Tahun depan, IPO berpotensi lebih ramai


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak sebanyak harapan. Sejak awal tahun hingga sekarang, aksi go public di BEI hanya mampu menjaring 13 emiten anyar.

BEI realistis dan berharap, hingga akhir tahun ini total ada 22 emiten menggelar initial public offering (IPO). Jumlah tersebut jauh di bawah target awal, yang sebanyak 32 emiten baru.

Namun, tahun depan pengurus BEI optimistis, IPO akan lebih ramai. Pada 2016, BEI membidik 30 emiten baru.

Saat ini, otoritas telah mengantongi selusin nama perusahaan yang akan menjual saham mereka ke publik. "Ada 12 calon emiten," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, kepada KONTAN, Ahad (18/10).

Jika mengacu pada target realistis BEI sebanyak 22 emiten baru di 2015, maka ada sembilan dari 12 calon emiten itu yang siap melenggang ke bursa saham. Kalau tahun ini mereka gagal IPO, maka proses berlanjut tahun depan.

Yang teranyar, Bank Artos berniat menawarkan sahamnya ke publik. Bank berbasis di Bandung ini telah menggelar mini expose, Jumat (16/10). Bank yang memiliki modal inti Rp 107,29 miliar ini akan menjual sekitar 20% saham melalui IPO.

Di semester I-2015, aset Bank Artos tercatat Rp 729,53 miliar. Penyaluran kredit mencapai Rp 491,38 miliar dan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 613,37 miliar.

Selain Bank Artos, sebelumnya ada pemilik rekreasi The Jungle Waterpark, PT Graha Andrasentra Propertindo (GAP), yang berencana menawarkan 2,2 miliar saham IPO atau 10% modal ditempatkan dan disetor penuh.

Kisaran harga saham anak perusahaan Grup Bakrie itu diprediksi Rp 100-Rp 150 per saham. Alhasil, dana yang diraih antara Rp 220 miliar - Rp 330 miliar.

Graha Andrasentra akan menggunakan 60% dana IPO untuk membayar utang. Sisanya untuk membangun Jungle Land di beberapa daerah, seperti Bandung, Sidoarjo, Palembang dan Makassar. Aksi IPO ditargetkan pada kuartal keempat tahun ini.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai kondisi pasar tahun ini agak berat. "Namun tahun depan bisa lebih menjanjikan," ucap dia.

Pasar masih menghadapi tantangan kenaikan suku bunga The Fed tahun depan. Tapi setelah ada kepastian, Hans yakin kondisi pasar lebih positif. Di kuartal IV-2015 ini, imbuh Hans, November dan awal Desember adalah waktu yang pas untuk IPO.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada menilai, pasar semestinya bisa lebih baik di tahun depan. Namun, hal ini tergantung kesiapan pemerintah merealisasikan anggaran dan menjalankan proyek infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×