Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SUBANG. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) berencana untuk menambah satu pabrik baru di tahun depan.
Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan menyatakan, untuk pembangunan pabrik baru tersebut dananya diambil dari hasil penawaran umum alias Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 30 miliar.
Adapun Produsen kapas merek Wellness dan Cotta ini sudah menggunakan untuk membeli tanah seluas 5 hektare yang terletak di Purwadadi, Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Berdasarkan prospektus yang dikeluarkan perusahaan, target penyelesaian pabrik tersebut memakan waktu sekitar 6 bulan setelah IPO.
Sesuai catatan kontan, saat ini luas pabrik perusahaan yang terletak di Jl. Raya Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat seluas 2,3 hektare. Sementara kapasitas produksinya sebesar 115 ton per bulan. Sedangkan, rata-rata produksi sudah mencapai 90% atau sekitar 100 ton hingga 105 ton sebulan.
"Diharapkan dengan adanya mesin baru ini, Perseroan dapat mengalami peningkatan kapasitas 30% hingga mencapai 50% dibandingkan dengan kapasitasnya saat ini," kata Johan, Rabu (14/11).
Sementara dalam prospektus juga menyebutkan bahwa di tahun depan, perusahaan akan menambah satu set mesin Bleeching Cotton merek Galvanin dari Vicenza, Italia dengan target untuk bisa beroperasi secara maksimal berkisar dari 8 bulan hingga 10 bulan.
Dana yang dianggarkan untuk pembelian mesin baru tersebut sekitar Rp 10 miliar dari IPO.
Pada saat yang sama, Wakil Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan KPAS Fransiskus Toni juga mengamini langkah strategis perusahaan tersebut. Menurut dia, Cottonindo sekarang lebih outward looking dengan melakukan lebih besar porsi ekspor sejalan meningkatkan kapasitas produksi.
“Kapasitas produksi kita tingkatkan, sejalan dengan efisiensi di pabrik yang ditingkatkan. Perusahaan berkomitmen tinggi dengan produk ekspor sehingga kualitas harus dijaga, harus selalu bermutu tinggi, sehingga konsumen luar negeri dan dalam negeri sama-sama mendapatkan standar mutu yang tinggi," imbuhnya.
Dia menambahkan, perusahaan tetap berkomitmen untuk memasok produknya merata ke seluruh Indonesia, walaupun porsi ekspor ditingkatkan. Pihaknya tetap menjaga bisnisnya di dalam negeri agar tetap menjadi pemain utama di pasar Indonesia.
“Itu sudah komitmen perusahaan yang tak bisa diganggu gugat untuk mensuplai dan menjaga pasar Indonesia,” tukas Fransiskus.
Salah satu rencana memperbesar bisnis lokal adalah mengembangkan produk-produk kapas kecantikan inovasi baru, seperti produk untuk kaum millenial dan produk kapas tematik kepada masyarakat Indonesia.
Selain itu, perusahaan juga memiliki nilai tambah karena menggunakan bahan dasar, yaitu comber Cotton sebagai bahan baku yang merupakan bahan sisa proses spining dari industri tekstil.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya perusahaan mengedepankan prinsip ramah lingkungan serta memproduksi produk kapas bernilai tinggi untuk memberikan nilai tambah yang besar bagi industri kapas di tanah air.
Bahan baku comber cotton diperoleh dari dalam negeri, bukan bahan baku impor, sehingga tidak terkena imbas fluktuasi nilai tukar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News